"Kau ...? Jangan-jangan ..."
"Johan?!" lanjut Jhana.
"Huh?" Johan tentu saja merasa bingung. "Ya, aku Johan, aku sudah memperkenalkan diriku padamu, kan?"
"Tidak, maksudku, kau adalah salah satu kakak tirinya Joshua?! Kenapa kau terkejut seperti itu ketika melihat bibi Vey dan mendengar namanya dariku?!"
"Ya, kurasa pun kita membicarakan orang yang sama ..."
"Oh, tidak. Tidak, ini mustahil."
"Kenapa? Bagaimana kau bisa tahu tentangku?"
"Bibi Vey dan Joshua menceritakan semuanya padaku, tentang kisah hidup mereka, dan ... dan orang yang berniat untuk menyanderaku sebelum kemunculan pria gila tadi adalah Jamal, namanya Jamal."
"Huh?"
"Jamal, kakakmu."
"Tunggu, apa kau bercanda? Kau orang baru di kehidupan Joshua dan bibi Vey, bagaimana kau bisa tahu kalau orang yang berniat untuk menyanderamu itu adalah kakakku?"