"Bisa kau berikan dia teh dan beberapa makanan ringan? Aku ingin mandi dulu," sambung Jamal.
"Siapa rupanya dia? Kenapa aku harus melayaninya begitu?"
"Maisha, sudahlah, turuti saja apa yang aku perintahkan, aku ini suamimu."
"Ck, iya, iya."
Jamal kemudian tersenyum mendengar hal itu. "Aku mandi dulu." Ia lantas pergi ke kamar mandi.
"Ayo masuk." Maisha mengajak Jhana pergi ke ruang tamu dengan nada bicara yang terlihat sekali ia tidak ikhlas. Jhana lantas hanya berjalan mengikutinya.
Sesampainya di ruang tamu, Jhana langsung duduk di sebuah sofa, sementara Maisha pergi ke dapur.
Jhana memandangi ruangan itu, namun tiba-tiba seorang wanita lain sudah berada di depan ruang tamu. Wanita itu menatap Jhana, jadi Jhana menatapnya balik.
Wanita itu sangat familiar bagi Jhana, makanya Jhana tidak melepaskan pandangannya dari wanita tersebut. 'Juliet?' batin Jhana.