"Hai," sapa Raya.
"A-apa yang kau lakukan di sini?! Bagaimana bisa kau masuk?!"
"Jendelamu terbuka."
"Tidak sopan sekali kau masuk melalui jendela, kenapa kau tidak menelponku dan menungguku pulang?"
"Tidak sopan katamu? Aku yang menyewakan rumah ini untukmu."
"Lalu kau berpikir kau bisa berkuasa di sini?!"
"Tentu saja!"
"Apa yang kau mau?!"
"Dari mana kau?"
"Kenapa?"
"Itu yang kumau, aku mau bertanya padamu, dari mana saja kau?"
"Itu bukan urusanmu."
"Kau tahu aku tidak suka bermain, kau paham jika aku tidak akan segan melukaimu jika aku geram padamu, tentu saja aku sanggup melakukannya jika aku saja sanggup melakukannya pada ibuku."
Wanda terdiam mendengar hal itu. "Aku habis makan siang dengan Kevlar," jawab Wanda akhirnya.
"Di mana surat-surat mertuaku?"
"Huh?"
"Berikan padaku."
"Kau, apa yang-"
"Berikan saja."