-Sudut pandang Sophia (ibu Fin)-
sudah seminggu yang lalu fin meninggalkan kerajaan tempest, sekarang kerajaan tempest dalam posisi genting karena surat pernyataan perang dari Kerajaan Arcadia yang dulunya adalah kerajaan etherland, semua anggota kerajaan tempest dan bangsawan berkumpul untuk mendiskusikan masalah itu sekarang di istana, semua orang tidak dapat memikirkan cara mengalahkan seseorang yang bisa melenyapkan 2 kerajaan dalam kurun waktu sehari, kabar tentang Fin yang melenyapkan Beltram dan Arcangel telah jadi buah bibir pembicaraan yang sangat membuat ketakutan para penduduk tempest, mereka ingin meninggalkan kerajaan tapi untuk bisa bertahan hidup di luar sana sangat sulit karena banyak monster-monster yang berbahaya, para petualang kelas S sampai D pun tidak bisa mengawal karena mereka telah diminta untuk ikut membantu peperangan nanti, sekarang aku dan ayah ku sedang rapat darurat dengan sang raja dan pangeran di istana, di ruangan ini hanya kami berempat saja yang tersisa, karena para bangsawan yang lain sudah kembali ke tempat nya masing-masing untuk mempersiapkan bawahannya,
ayah :"yang mulia, maaf telah membuat kerajaan ini dalam situasi di ujung tanduk"
raja :''tidak, ini salah ku karena aku membuat keputusan seenaknya tanpa pemberitahuan kepada dia"
sophia :"hm kemarahan yang di miliki fin ini karena dia dari kecil selalu berlatih dan bermain dengan ivan, rasa sayang nya dengan ivan terlalu besar, sehingga dia tidak bisa menerima bahwa ayah nya telah pergi"
ayah :"kekuatan Fin itu sudah di luar batas manusia itu sendiri, dia berada di level yang tidak akan bisa di jangkau manusia sekarang"
ezra :"iya dia sangat kuat, tapi aku kasihan dengan dia, dia begitu terpukul ketika dia memakamkan ayah nya sendiri, ada suatu penyesalan di matanya saat itu"
sophia :''haruskah aku memanggil ragna crimson teman nya ivan, untuk membantu, mungkin dia bisa menahan fin"
raja :"hmm itu bisa, tapi aku masih ragu apa dia bisa menahan anak mu itu, Fin bisa menghancurkan kerajaan dalam sekejap jika dia mau, sedangkan kekuatan ragna tidak bisa melakukan serangan-serangan penghancur"
ayah :''aku juga ragu, walaupun ragna crimson memiliki spirit naga superior yang memiliki kekuatan membuat pedang dari darahnya dan api dari darahnya serta memiliki pelindung naga, itu mungkin tidak bisa mengatasi fin, dia hanya mengeluarkan hades saja sudah bisa mengalah pengguna cloud dragon yang pernah menang melawan ragna crimson di pertandingan colluseum antar kerajaan dulu"
ezra :"pilihan satu-satunya adalah kita harus bisa menenangkan dia, untuk menghentikan perang yang akan memakan banyak korban ini"
(note : padahal fin sudah tenang, dia hanya tidak suka dengan raja dan kakeknya yang semena-mena memerintahkan sesuatu)
sophia :"aku akan mengirimkan dia surat untuk datang kesini untuk mendiskusikan apa yang dia mau"
ayah :"iya aku setuju, itu adalah keputusan terbaik, dia tidak akan menolak permintaan ibunya"
raja :"baiklah, aku akan setuju, aku tidak berbuat apa-apa karena spirit telah menghilang"
dan begitulah keputusan akhir kami, aku kembali ke mansion dengan ayah, dan menulis sebuah surat untuk Fin yang sekarang menjadi Raja Arcadia, surat itu Di antar oleh seorang petualang rank A yang memiliki spirit Elang, dia pergi kesana dengan memunculkan sayap spiritnya di punggung lalu terbang dengan kecepatan penuh menuju Kerajaan Arcadia.