Bulan April telah tiba. Aku dan teman-teman ku sudah naik ke kelas tiga dan hanya Kaede yang naik ke kelas dua.
Kelas 3 aku masih sekelas dengan Mamoru, Rize, dan Chloe tapi Kizuna, Misaki, dan Ren berbeda kelas dengan kami. Tidak masalah juga sebenarnya, walaupun kami beda kelas tapi persahabatan kami tetap berlanjut.
Walaupun aku berharap satu kelas tapi tidak masalah, asalkan kami berdua dapat bertemu sehari-hari.
"Kaname!!," Teriak Madoka dari gerbang pintu sekolah.
Dia berlari dan melompat kearah ku. Untuk aku kuat dan dia riang, jika sebaliknya bisa ambruk kami.
"Kamu ini hati-hati! Kamu perempuan Madoka!," Ucapku.
"Selama ada Madoka aku tidak akan apa-apa," balas Madoka.
Aku mengelus kepala Madoka dan mendapati ada kelopak bunga sakura ada di kepalanya. Aku mengambilnya dan menaruhnya di pipi Madoka.
"Eh, ada apa?," Tanya Madoka saat aku memegang pipinya.
Wajah yang imut dan cantik membuatku tidak tahan untuk mengacak-acak nya. Bukan mengacak-acak seperti itu, tapi mencubit kedua pipinya itu!
"Pagi-pagi udah mesra aja kalian berdua," sapa Mamoru dari belakang.
Madoka merangkul tanganku. "Tentu saja! Karena kami pasangan."
Walaupun dia berkata seperti aku tidak malu mendengarnya. Aku mencintai dia apa adanya, dia adalah penyelamat ku dan apapun yang dia katakan akan ku anggap sebagai pujian nya kepadaku.
"Kita mau foto diatas atap, Yuuki-sensei juga ikut," ucap Mamoru.
"Ya nanti kami nyusul."
Kemudian aku dan Madoka berjalan-jalan keliling SMA Tojidai. Ini adalah hari pertamanya sekolah disini jadi apa salahnya memperkenalkan seisi sekolah ini. Wajahnya yang tersenyum setiap melihat isi sekolah ini membuatku sangat senang dan bahagia.
Banyak kejadian yang tak terduga selama setahun ini. Aku dijodohkan dengan Reina, membuka rahasia kelam keluarga Miyazawa, kakakku bertunangan, aku dijodohkan lagi dengan Chloe, Kizuna muncul, hubungan ku terungkap oleh kepala sekolah dulu, aku kabur, bertemu dengan Madoka, dan aku mengakhiri semuanya dengan baik.
Aku tidak akan melupakan sosok yang mengisi kehidupan ku. Reina, Chloe, dan Kizuna serta wanita yang paling aku cintai… Madoka.
Hubunganku yang awalnya adalah hubungan terlarang sekarang menjadi hubungan normal. Walaupun begitu hubungan terlarang itu sudah mewarnai hidupku walaupun cuman sebentar.
Keberadaan Reina juga membuat ku lebih dewasa, aku juga sering membuat dia menangis… mungkin aku akan memnita maaf dengan dia nanti.
Aku tidak menyangka jika hubungan terlarang aku dan Reina hanya bertahan sebentar saja, padahal kami sering mengatakan akan terus bersama selamanya. Jika saja saat itu hubungan kami tidak di sebar luaskan maka aku akan tetap bersama dengan Reina, namun aku tidak dapat bertemu dengan Madoka.
Walaupun aku kembali ke masa lalu, tepat dimana dimalam itu aku tidak akan menghentikan Reina dan tetap kabur untuk bertemu dengan Madoka. Aku sudah cinta mati dengannya, apapun aku lakukan demi dirinya.
"Kaname! Ayo nanti kita terlambat!," Teriak Madoka.
Bel masuk sudah berbunyi. "Sial! Kita harus ke atap segera!".
Kehidupan ku selama setahun yang beharga ini…
"Maaf kami terlambat!".
Satu tahun penuh warna ini…
"Ayo cepat bergabung Madoka! Kazuto!".
Walaupun Hubungan ku bersama guruku hanya sebentar tapi itu sudah cukup mewarnai hidupku.
"Ayo semua tetap diposisi kalian! Aku akan mengatur timer kamera dalam 10 detik!".
Walaupun aku sudah tua nanti, aku tidak akan melupakan semua teman-teman ku dan orang-orang yang mengisi kehidupan ku.
"Semuanya katakan Cheese!!".
Inilah akhir kisah hubunganku bersama guruku!
"CHEESE!!!!!!"