"Dokter, sepertinya.., sepertinya.." Nalla meringis kesakitan karena ada sesuatu yang ingin dia tahan sedari tadi. Tangannya secara tidak sadar mencengkram erat lengan Rama.
"Kenapa? Ada apa?" Tanya Rama, bingung. Wajah Nalla bersimbah peluh, menahan nyeri.
"Sepertinya air ketuban aku pecah" ucap Nalla sambil menutup mata. Antara panik, malu, bingung dan juga menahan nyeri, semua menjadi satu dalam kepala Nalla. Kedua pahanya sudah basah.
"Apa?!" Rama ikut panik. Dia melihat ke bawah. Daster panjang yang Nalla pakai sudah basah, ubin rumahnya juga sudah tergenang air.