Hari ini Rania datang ke kelas Nalla, dengan wajah sedih. Sudah lebih dua bulan setelah kelulusan Attar. Hari-hari Nalla jauh lebih mudah karena dia semakin jarang bertemu Attar di kampus, paling-paling hanya ketika Rania mengajaknya syuting saja.
"Kenapa?" Tanya Nalla. Rania jarang sekali terlihat sedih seperti ini, pasti ada sesuatu yang berhubungan dengan Attar, tebak Nalla dalam hati.
"Kak Attar, dia diterima kerja, tapi, di luar kota, dan jauuh sekali dari sini" cerita Rania, wajahnya sedih sekali.
"Ah, ternyata begitu. Jangan sedih, kan sekarang jaman sudah maju, ada video call, kalian berdua masih bisa saling berhubungan" hibur Nalla. Seperti dugaannya, ini pasti berhubungan dengan Attar. Rania tidak akan sedih seperti ini bila hanya masalah pekerjaan.
"Iya sih, tapi tetap saja aku pasti kangen" balas Rania lagi, bibirnya mengerucut tanda kesal dan sedih.
