"Semoga calon kekasih nona senang menerima ini" ucap pelayan itu sambil tersenyum usil.
"Ah, tidak.., tidak.., bukan seperti itu, ini hanya untuk teman saya saja.." balas Nalla segera. Dia menggelengkan kepalanya berkali-kali, tapi wajahnya jelas bersemu merah karena malu mendengar kalimat pelayan tadi, berbeda dengan apa yang baru saja dia katakan. Nalla segera membayar penjepit dasi yang akan dia berikan pada Attar.
"Terimakasih Nona, silahkan barangnya" ucap pelayan sambil menyerahkan kado untuk Attar yang sudah terbungkus dengan rapi.
"Terimakasih ya" balas Nalla, segera memasukkan kado untuk Attar ke dalam tas kainnya.
Pada saat yang bersamaan, Nalla melihat Rania datang dengan seorang pelayan di samping gadis cantik itu. Pelayan itu membawa setumpuk kemeja dikedua tangannya.
"Aku bingung pilih yang mana?" Ucap Rania, dia duduk di kursi di dekat kasir. Gadis itu menggembung kedua pipinya dan menghembuskan nafasnya pelan.