Setelah tenaga kami pulih, Wiradhi pun mengantar Lydia kembali pulang ke rumahnya.
Saat itu matahari sudah hampir terbenam di ufuk barat, mereka dapati rumah sang gadis yang kosong tanpa seorang pun di dalamnya.
Lydia menjelaskan pada Wiradhi kalau dari jam segini Ibunya pasti sudah berangkat untuk menjalankan "tugas malam" atau melayani "bookingan" dari para pelanggan.
Sambil tersenyum dengan penuh kepolosan, Lydia pun mengajak Wiradhi untuk kembali melakukan berbagai hal nakal di kamarnya sampai larut malam.
"Ibuku pagi – pagi baru pulang" begitu kata Lydia sambil dengan penuh semangat kembali memeloroti seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya dan menyodorkan pantatnya yang putih mulus itu ke arah Wiradhi sementara tangannya bertumpu di tembok kamar tidurnya....
Hal yang selanjutnya terjadi tidak perlu di ceritakan lagi lebih lanjut, sudah jelas kalau kedua insan di bawah umur itu menghabiskan malam mereka hingga larut bagaikan sepasang kelinci di musim kawin.
....
Sekali waktu Lydia yang berada di bawah digenjot oleh Wiradhi dari belakang dengan penuh nafsu hingga sekujur tubuh sang gadis ikut bergoyang mengikuti irama genjotan sang lelaki.
Sebentarnya lagi posisi mereka berdua pun berbalik dengan sang gadis dengan tubuh mungil nan bugilnya menunggangi tubuh telanjang sang lelaki yang terbaring di atas ranjang kamar tidur sang perempuan.
Secara bergantian, baik sang lelaki maupun sang gadis dengan penuh semangat saling mengadu dan memompa kelamin mereka masing – masing mencoba meraih nikmat bersama – sama.
....
Dan begitu lah yang terjadi, sejak saat itu, kedua insan berbeda kelamin ini pun selalu "bermain" bersama dan dengan penuh rasa ingin tahu mencoba –coba berbagai macam jenis "permainan" yang pernah mereka lihat, dengar, baca atau pun tonton baik dari buku maupun dari internet.
Dengan perlahan tapi pasti, Lydia si gadis polos pun telah berubah menjadi binatang binal yang begitu loyal bagaikan seekor peliharaan yang patuh pada majikannya seiring dengan berjalannya sang waktu dan banyak nya aneka ragam "permainan" yang mereka mainkan.
Lydia, oh, Lydia, dari Luar dirimu terlihat seperti Gadis Cantik nan Polos, tapi di Dalam tubuh mungilmu yang begitu manis mempesona itu ternyata tersembunyi seekor Binatang Binal nan ganas yang begitu haus akan kenikmatan seksual nan erotis yang hanya bisa diberikan oleh Wiradhi sang Majikan yang telah menaklukkan Tubuh dan Hatinya.
Benar – benar Beauty and The Beast bercampur menjadi satu!
.
.
.
.
Dan Tiga Tahun pun berlalu dengan cepat dalam sekejap mata.
Hari – hari yang Lydia dan Wiradhi lalui bersama terasa begitu indah bagaikan mimpi dari seekor kupu – kupu.
.
.
.
.
Hingga akhirnya sekarang mereka berdua pun kini duduk di kelas X.
(Catatan Penulis: Kelas X itu sama dengan kelas I SMA kalau kalian ada yang gak tahu :p Percaya atau nggak, di tempat penulis masih banyak idiot yang gak tahu hal beginian. Mereka itu pada sexolah kagak sih... ;p Bego juga ada batasnya kalee. XD Oke, mari kita lanjut balik ke cerita....)
.
.
.
Pada suatu hari menjelang akhir pekan, tiba - tiba Lydia melapor kepada Wiradhi kalau ada seorang gadis cantik yang menyatakan cinta kepadanya dan mengajaknya untuk pergi berkencan dengannya di akhir pekan.
Dan tak disangka serta tak dinyana, gadis cantik yang jatuh cinta pada Lydia itu ternyata adalah gadis siswi unggulan kebanggaan seluruh angkatan mereka.
Namanya adalah Amelia Sarah.