"Uuhhh... Yeaaahh... Ahahh... Ah... ah... ahhnn...." erangan nakal dan desahan panas tak henti – hentinya keluar dari bibir Lydia mengikuti irama tusukan tombakku di dalam lubang cintanya yang masih bersimbah darah perawan.
Wiradhi begitu menikmati sensasi nikmat dari tombak kelelakiannya yang bergesekan dengan lubang sempit nan basah dan lembab.
Segenap otot – otot yang menempel di sepanjang dinding vagina sang gadis dengan penuh semangat dan antusias tanpa istirahat terus – menerus memijiti instrumen kenikmatan milik sang lelaki yang telah menancap menembus begitu dalam hingga ke ujung nya.
Lydia mengerang dan mendesah sambil tubuhnya berkontraksi dengan hebat di tengah - tengah semburan air hangat yang muncul secara berkala setiap kali intrumen kenikmatan milik sang lelaki membentur titik – titik kenikmatan di area paling pribadi milik sang gadis.
Cairan kental hangat berwarna bening yang secara perlahan mulai tercampur dengan sempurna bersama dengan rembesan darah perawan sang gadis akibat adukan tongkat wibawa milik Wiradhi di dalam lubang cintanya kini telah melumasi pergerakan tombak sang lelaki semakin mulus untuk bergumul dengan segenap otot – otot di sepanjang dinding vagina sang gadis yang dengan ketat menjept dan meremas – remas intrumen vital yang telah membawa nikmat yang begitu luar biasa kepada dirinya yang telah menjadi begitu sensitif di area pribadinya.
Lydia mengalami orgasme ringan setiap kali ujung tombak keperkasaan sang lelaki membentur bagian terdalam di lubang cintanya, yang membuat seluruh tubuhnya mengejang serta berkedut hebat dan dinding vagina nya mengencang dengan begitu luar biasa hingga menjepit dan meremas instrumen kenikmatan dari bocah yang sedang menyetubuhinya itu.
Vagina Lydia menggenggam erat penis Wiradhi yang terperangkap di dalamnya dengan begitu rapat, seolah tidak ingin melepaskannya bahkan walau hanya untuk sekejap mata saja.
Selama hampir 10 menit, Wiradhi menikmati setiap kedutan, pijatan, remasan, dan kontraksi dari segenap otot – otot liat nan kuat yang berada di sepanjang dinding vagina sang gadis yang dengan begitu penuh hasrat nafsu menjebak setiap bagian dari tombak yang terperangkap dalam jeratan basahnya dari ujung hingga ke pangkal.
Wiradhi dengan semakin bersemangat memacu penisnya untuk melaju semakin kencang, maju dan mundur secara mantap mengacak – acak seluruh isi lubang cinta milik sang gadis yang baru saja kehilangan keperawannnya itu sembari kedua tangannya membawa tubuh sang gadis untuk masuk ke dalam rangkulannya.
Kedua insan di bawah umur yang sedang bergumul dengan penuh gairah hasrat nafsu di atas ranjang itu pun mulai saling berpelukan, pelukan yang semakin lama semakin erat bagaikan dua ekor ular python yang sedang bergelut demi sebuah supremasi.
Sesekali Wiradhi melumat bibir mungil sang gadis yang tanpa henti – hentinya terus - menerus mengeluarkan desahan panas membakar hasrat dan erangan basah penuh nafsu akibat dari kenikmatan luar biasa yang begitu bergelora mengacak - acak seantero tubuh, pikiran dan jiwanya.
Kedua tangan Wiradhi yang nakal pun dengan sigap meremas-remas kedua buah dada Lydia yang masih mengkal itu, mengirim sang gadis semakin dalam terbenam ke dalam lembah kenikmatan hasrat nafsu keduniawian.
Ini kah yang disebut sebagai "surga di bumi" ?
Lydia semakin mengencangkan otot – otot vaginanya, menjepit penis Wiradhi dengan semakin erat dan memberikan sensasi kenikmatan yang begitu luar biasa kepada sang lelaki dengan seluruh pijatan, kedutan ,remasan dan hisapan di setiap bagian organ kelamin mereka yang telah menyatu dari pangkal ke ujung.
Mata mereka berdua saling bertatapan dengan penuh nafsu satu sama lain.
Bibir mereka saling berpagutan seolah sedang berebut untuk mencuri hembusan nafas nafsu dari mulut pasangan mereka.
Tangan – tangan mereka dengan begitu liar pun saling meraba – raba sekujur tubuh masing – masing, tidak ada area yang belum disentuh dan setiap tempat yang berada dalam jangkauan tangan mereka berdua pun tak ada yang luput menjadi sasaran eksplorasi dan eksploitasi binal tangan – tangan jahil mereka.
"Ahh, Nikmat nya... enak banget sayang... Aa.. ak.. aku mau kel.. kelluuu.. aarr lagi.. Ahhhhhh..." desahan panjang Lydia bercampur dengan kata – kata sayang keluar dari mulut manisnya mengiringi klimaks luar biasa yang dirasakan oleh sang gadis tatkala ujung penis Wiradhi telah membentur bagian terdalam di lubang vaginanya dan dengan paksa menghantam dengan kuat dinding rahim sang gadis.
Tubuh Lydia bergetar dengan hebat ketika dirinya merasakan sensasi kenikmatan luar biasa yang dirasakan oleh rahim dan vaginanya yang telah menjadi begitu sensitif dihantam dengan sepenuh tenaga oleh penis Wiradhi yang perkasa.
Tubuhnya mengejang dan menegang hingga dadanya mebusung ke atas sementara kedua tagan mungilnya mencengkram kuat – kuat punggung dan kleher Wiradhi.
Kedua mata sang gadis yang seindah permata safir itu pun ikut tergulir ke atas membuat ekspresi ahegao yang begitu luar biasa yang pastinya akan sanggup membuat para artis JAV profesional yang melihatnya memberikan bintang emas penuh penghargaan.
Wiradhi yang juga sudah berada di ujung puncak kenikmatan itu pun juga dengan semakin gencar penuh semangat terus menggencot vagina Lydia hingga seluruh tubuh bugil milik sang gadis ikut berguncang mengikuti irama hantaman tombaknya.
Dengan ganas dan penuh kerakusan Wiradhi pun tak lupa untuk melumat bibir mungil nan manis milik sang gadis yang sudah tak berdaya tanpa kuasa untuk menahan apa pun yang akan diberikan oleh sang lelaki.
Nafas mereka berdua yang sudah begitu panas terengah-engah terbakar hasrat nafsu telah tercampur dengan sempurna menciptakan atmosfer penuh gairah di sekeliling mereka.
Dengan penuh tenaga, sang lelaki menyentakan seluruh tombaknya sekuat mungkin hingga setiap bagian batang tombaknya ambles masuk menghujam bagian terdalam lubang cinta sang gadis hingga membentur dinding rahimnya seolah ingin menjebol tembok harta karun yang paling berharga di tubuh sang gadis.
"Aaaaa.... aaakhhhh.... Aadddduuhh.. Uuuuhhhh uhhhh...." desah Lydia menahan rasa sakit bercampur kenikmatan yang begitu luar biasa tiada taranya.
"Tahan Lydia sayang, ahh.., sedikit lagi.." kata Wiradhi sambil memeluk tubuh bugil sang gadis dan memberikan french kiss yang sangat dalam dan basah ke bibir mungilnya sembari terus mengenjot tubuh sintalnya dengan kuat...
"Aaahhh... Aku..., Aku uuu... Udah gak kuat lagi... Wira sayang... Ahhh... AAaaakkhh AAAkkkkkhhhh..." jawab Lydia sambil mengerang penuh nafsu dan setengah berteriak menggigit bibirku dengan lembut penuh nikmat.
"Ahha.. Ahh.., tahan ya, tahan Lydia ku sayang... Ohh... Uhhh...!" Wiradhi memagut bibir Lydia sambil terus menghantam segenap tubuh mungil sang gadis dari dalam.
Hingga akhirnya, dengan satu sentakan kuat dari tombaknya yang membentur bagian terdalam dari area paling pribadi milik sang gadis, Wiradhi dan Lydia pun seketika menjerit menahan nikmat yang begitu luar biasa yang mengguyur segenap tubuh mereka berdua yang saling berpelukan dengan erat di atas ranjang yang telah ternodai oleh darah perawan Lydia beserta cairan cinta dan keringat yang bersimbah dari tubuh kedua insan di bawah umur tersebut.
"Aaahhhhhhh... (CROOOTT... CROOOTT... CROOOTT...)" desahan panjang Wiradhi dan Lydia saling menggema bersahut – sahutan tatkala mereka berdua mengalami klimaks yang luar biasa secara bersamaan.