"Mungkin aku salah melakukannya."
Ves mencoba membunuh gambar yang disematkan ke dalam salinan desain Tombak Hitam dengan berbagai cara. Tidak peduli jenis senjata apa yang ia wujudkan dalam pikirannya, manifestasi keras kepala dari Tombak Terakhir selalu menangkis usahanya.
Setiap kali ia ditolak, stabilitas mentalnya terpukul lagi. Otaknya menjadi sangat kacau sehingga ia harus menghentikan upayanya untuk membunuh gambar itu.
"Mungkin itu masalahnya. Aku tidak memperlakukannya dengan hormat."
Ves menyadari bahwa ia jatuh ke dalam jebakan yang sering dituduhkannya kepada orang lain karena selalu jatuh cinta. Desainnya bukan komoditas yang bisa digunakan dan dibuang sesuka hati. Ia memiliki tekadnya sendiri untuk hidup, setidaknya dalam konsepsinya tentang bagaimana multiversum bekerja.