Ketika pintu kamar mandi terbuka, Nicholas memasuki ruangan itu dengan handuk di pinggangnya. Rambutnya basah dan tetesan air meluncur turun ke tubuhnya untuk direndam oleh handuk. Melihat Heidi bangun, dia berjalan di sekitar tempat tidur untuk datang dan duduk di sebelahnya.
"Selamat pagi. Apakah tidurmu nyenyak?" dia bertanya padanya.
"Ya," jawab Heidi tidak bisa menatap matanya. Nicholas yang memperhatikannya, berkata,
"Tidak ada yang perlu di permalukan. Terutama caramu berteriak namaku begitu bersemangat," Nicholas menggodanya yang Heidi bereaksi bahkan lebih bingung.
"Tidak. Aku tidak terbiasa," gumamnya sebelum mengangkat matanya dari tubuh Nicholas untuk bertemu dengan matanya. Matanya merah gelap, semerah darah yang dilihatnya di ruang bawah tanah. Dia adalah orang yang tidak berhasil membunuh Nicholas. Nicholas tidak membunuhnya tetapi malah membuatnya tetap hidup untuk menyiksa pria itu.
"Bagaimana perasaanmu?"