Meskipun dia berniat untuk membunuh orang yang telah mempermainkan hidupnya selama ini, dia tidak pernah tahu bagaimana caranya. Bagaimana caranya melakukan pembantaian jika menyakiti seekor lalat saja ia tidak pernah melakukannya.
Yan Sinian tidak menjawabnya saat dia menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Dia mengusap bara api rokok itu dan menjentikkannya beberapa kali di hingga ia menyala di dalam ruangan yang gelap. Dia menghembuskannya seolah-olah jiwanya ikut melayang — seperti tuan yang gelap itu sendiri.
Keindahan belum mengancamnya.
Beberapa tiupan kembali ia lakukan seraya berkata, "Jangan lupakan ribuan dan jutaan keturunan kita yang tengah sekarat di dalam sana..." Dia terengah-engah saat menyelesaikan kalimatnya, "Di dalam tubuhmu yang panas."
"..."
Butuh waktu beberapa saat bagi Mo Ning untuk dapat memahami kalimatnya.