"Meh. Masa bodo." Huo Junyu mengangkat bahunya, ia meninggalkan Luo Bei yang tengah menjadi seorang pecundang dalam sebuah permainan.
Malam itu berlalu dengan damai setelah debut besar Yan Sinian yang akhirnya menjadi sebuah gosip di antara para mahasiswa ketika Mo Ning berjalan masuk ke ruang kelas dengan sangat hati-hati. Tetap saja mereka merasa cemas karena telah menyebut-nyebut namanya. Namun, volume mereka terdengar lebih rendah saat pintu dibuka oleh Mo Ning.
30 menit kemudian, seorang profesor berusia enam puluh tahun datang menggaruk-garuk kepalanya dengan rambut putih yang tersisa ketika ia melirik kedalam ruang kelas untuk menandakan kehadirannya. Suaranya terdengar lemah ketika ia mulai mengabsen para siswa, "Mon ... Monica ... Bagus. Mo ... Ning. Mo Ning. "