Gelas itu pecah. Hancur berkeping - keping. Seperti harga dirinya.
"Bagaimana bisa?" Dia meraih laptopnya, mengklik kolom pencarian paling atas dan melihat lebih dekat judul yang tertera disana.
[TEROR! PEREMPUAN DI BALIK PAHLAWAN NASIONAL!]
Ya, kebanyakan orang tidak akan pernah percaya bahwa pahlawan nasional yang memusnahkan seluruh geng teroris di wilayah segitiga emas itu merupakan suami dari seorang pembunuh yang tersisa dari sebuah kelompok teroris.
"Tidak ada bukti? Aku tidak akan mempercayainya. Ini fitnah, "kata salah satu pembaca yang berkomentar di bawah kolom. Berita tersebut juga telah menerima banyak acungan jempol, serta komentar-komentar pedas lainnya, "Media massa saat ini sudah tidak menjungjung tinggi etika kemanusiaan, yang mereka pedulikan hanyalah artikel murahan ini dapat tayang."
"Jangan di baca atau nanti kau akan seperti reporter yang tidak punya malu karena telah menulis berita sampah ini."