Namun demikian, kemungkinan Wen He mengalami sakit secara tiba-tiba sepertinya tidak masuk akal.
Untuk mengatasi masalah ini, ia memilih untuk melewati jalur air yang lebih aman walau sedikit lebih sulit untuk dapat ditempuh ketimbang ia memilih dataran tanah yang berisiko tinggi. walau, jalannya terasa jauh lebih lama karena butuh waktu satu setengah hari untuk dapat menempuhnya.
"Sial ..." Suara Wen He terdengar lemah di belakang.
"Siapa yang menyentuh pantatku? Akan ku bunuh orang itu. "
"..." Huo Chen menggeser cengkeramannya ke posisi paha. Telinganya memerah.
Wen He membuka matanya sedikit demi sedikit, hanya untuk melihat wajahnya yang tampan dan keadaan di sekitar hutan. Dia terdiam, bertanya-tanya dlam hati apakah ini sensasi yang ia rasakan atau hanya bagian dari mimpinya saja, "Huo Chen? Apakah tadi kau yang menyentuhku? Apakah aku sedang bermimpi? Apakah kau baru saja menyentuh pantatku? "