Lu Bai menyalakan lampu ruaangan dan melihat Yan Se duduk bersila di sofa sambil mengunyah sesuatu dan menatap dirinya dengan tatapan polos.
"Mengapa kamu tidak menjawab ketika aku menghubungimu?" Lu Bai sempat berpikir rumah itu dirampok. "Lalu, mengapa kamu pulang juga?"
"Kamu lihat aku sedang makan, kan?"Aku tidak bisa bicara sambil makan. "
Sungguh pria yang pekerja keras, pulang tengah malam pada hari pertama ia dipulangkan dari rumah sakit.
Yan Se mengecek jam yang sudah menunjukkan pukul satu malam.
Penantiannya membuatnya sangat lapar.
Lu Bai ingin kembali ke kamarnya dan beristirahat, tetapi ketika dia melihat alat tongkat bantu jalan yang ditaruh di samping Yan Se. Lu Bai malah memilih untuk duduk di seberangnya.
"Aku tidak punya banyak tenaga untuk menyiapkan makan malam, tetapi aku juga lapar." Itulah alasan terbaik yang bisa Lu Bai sampaikan.