"Halo, Nak." Dia berjalan kearah pintu untuk menghentikan langkah Lu Bai. "Apa yang sedang kau lakukan?" Dia memasukkan satu keping acar lagi ke dalam mulutnya dan mengunyahnya perlahan.
"Aku perlu menangani masalah libidoku."
"A-Ugh!" Yan Se hampir saja tersedak mendengar ucapannya. Hingga membuat dirinya terbatuk-batuk, "Wow. Di luar sana angin bertiup sangat kencang. Itu sebabnya api kecil di dalam dirimu ikut terbakar ya? Apa kau ingin tertiup keras? "
"Bisa jadi."
Terserah apa katamu selama aku bisa pergi dengan damai.
Lagipula, aku tidak begitu peduli dengan cuaca. Aku harus segera pergi.
"Oke, Casanova. Hari ini kau harus pulang lebih cepat. Aku butuh makananmu Hmm — Kau tahu kan? Sosis kecil dimasak dengan cepat. "Dia memandang tubuh Lu Bai yang lemah dari ujung atas sampai ke bawah. Dia tersenyum seperti seorang ibu yang sedang menyaksikan putranya beraksi untuk pertama kalinya, meskipun pada akhirnya dia menggelengkan kepalanya.