"Tidak, aku akan pergi sendiri dan segera kembali." Lu Bai berhenti dan melirik Yan Se. "Apakah kau ingin melihatku bertemu dengan wanita lain?"
Yan Se terdiam sejenak saat ia mengutak-atik peralatan makannya dan kemudian melanjutkannya kembali. "Kau bisa pergi sekarang." Suaranya terdengar sangat santai, tapi Yan Se tidak bermaksud seperti. Semalaman ia tidak dapat tidur hanya karena ia memikirkan ucapan Lu Bai. Baru pada keesokan paginya Yan Se dapat tertidur. Dia berpikir sangat wajar jika seorang pria muda bertemu dengan seorang wanita.
Sementara itu, di sebuah apartemen disudut kota, Lu Bai merasa sangat frustasi dan menutup wajahnya ketika Wen He tengah asik memoles kukunya. Dia merasa bahwa Wen He tidak memiliki perasaan yang peka.
"Bai, tenang saja. Semuanya akan baik-baik saja. "ujar Wen He sambil terus memoles kukunya tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya.