"Oh, itu sungguh tidak lucu!"
Yan Se melihat ke bawah ke wajah Lu Bai dan menatapnya dengan tatapan tajam. "Menurutmu hal apa yang paling sulit diterima seorang pria?"
Lu Bai tidak mau menjawab pertanyaan itu. Tapi tangan wanita itu memegangi wajahnya, dan dia tidak bisa menutup matanya; karena itu hanya akan menunjukkan bahwa dia lemah. Dia tidak mempunyai pilihan selain untuk melawannya dengan menatap lurus ke arahnya.
Bibir Yan Se tidak tebal ataupun tipis; tetapi terlihat berkilau karena noda air buah ceri.
Sementara bibir Lu Bai bergetar karena emosi, dan itu cukup mengganggu Yan Se sejenak.
"Apakah kamu tidak akan berbicara?"
Karena tidak ada satu tanggapan pun dari Lu Bai, tiba-tiba Yan Se membungkuk dan mencium Lu Bai, menutupi bibir Lu Bai dengan mulutnya yang terbuka.
Rasanya manis — beraroma ceri.
Mata Lu Bai terbelalak lebar dan dadanya naik turun.
Itu merupakan ciuman pertamanya.
