Seketika Lu Zhaoyang mulai diselimuti rasa khawatir, dia berjalan masuk ke kamar dan meletakkan nampan di atas meja dan melihat sekilas ke tempat tidur di dekatnya. Pria itu tertidur, terdengar suara napas beratnya seperti sedang menahan amarah. Lu berjalan mendekat kearahnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut dari pinggang ke kaki sebelum menuju ke ujung kamar untuk membuka jendela agar udara bisa masuk dengan lebih baik.
Angin sepoi-sepoi menyelinap ke dalam ruangan dengan rasa ingin tahu diikuti dengan lambaian gorden yang beralur.
Di bawah pencahayaan yang lebih baik dari sinar matahari pagi yang juga masuk melalui jendela, dia mengamati meja di sebelah tempat tidur berisi puntung rokok dan botol anggur kosong berserakan. Lu Zhaoyang memegang kerah bajunya dengan lembut, dia merasakan bagaimana menderitanya pria ini dengan patah hati.
Dia bergerak semakin mendekat ke tempat tidur dan membungkuk, "Huo Yunting, apakah kamu sudah bangun?"