"Minumanmu sudah datang. "Dia menyajikan dua koktail di atas meja dan memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"Sejak kapan bar ini mendapatkan pelayan yang begitu cantik?"
Salah satu pelanggan dengan dagu yang menonjol mencengkeram pergelangan tangannya dan membelai punggung tangannya. Dia tersenyum cabul kepadanya.
"Siapa namamu, nona kecil?"
Dia menekan keinginan untuk muntah dan tersenyum paksa. "Shanshan."
"Shanshan? Nama yang bagus. Ayo, minum bersama kami."
Pria itu mengeluarkan beberapa ratus yuan dari dompetnya dan menyelipkannya ke belahan dadanya.
Jari-jarinya mulai merambah kearah dadanya.
Mo Shan mundur selangkah secara refleks tetapi pria itu menariknya ke arahnya. Perutnya menghantam meja dan dia mengerang kesakitan.
Namun, musik di bar itu cukup keras sehingga erangannya nyaris tidak terdengar terlebih lagi obrolan orang-orang di sekitarnya.