Lu Zhaoyang terbaring lemah dalam dekapan Huo Yunting. Matanya terpejam seolah dia tertidur, tetapi nyatanya tidak. Dia mengerutkan alisnya saat perutnya mengeras.
Huo Yunting terus mengawasinya, dan menyelipkan tangannya yang hangat di bawah pakaiannya dan menekan-nekan ke arah perutnya.
Dia memacu laju kendaraan dengan sangat kencang. Sambil tetap mengawasi keadaanya, dia berpikir bahwa dirinya masih terlalu lambat untuk mengendarai mobilnya.
Tepat ketika mereka akan tiba di rumah sakit, Lu Zhaoyang muntah lagi. Kali ini, dalam kantong muntah tentunya.
Huo Yunting, yang sedikit punya rasa ketakutan terhadap kontaminasi bakteri dan sejenisnya, sama sekali tidak merasa terganggu dengan kondisi seperti itu. Dia mengeluarkannya dari mobil dan membawanya langsung ke ruang UGD.
Lu Zhaoyang mencium aroma desinfektan yang kuat dan keadaanya bertambah parah. Muntahnya terus menerus keluar tiada henti.