Aku cukup yakin bahwa kami memang sebenarnya sama-sama mengalami demam tetapi dengan kondisi yang berbeda.
Demam Huo Yunting pada pelampiasan nafsu seksualnya, sedangkan Lu merasa jantungnya berdetak kencang mengantisipasi invasi dari Huo Yunting yang bisa tiba-tiba saja muncul kembali. Dia memilih patuh memasuki kamar mandi hanya untuk memastikan Huo Yunting pergi setelahnya.
Kekhawatiran Lu tidak terjadi, dia selamat malam itu. Kabar baik untuknya.
Malam berlalu dengan damai saat ia menyatu dengan selimut sutranya. Esok paginya Lu menyikat giginya. Menatap bayangan wajahnya di cermin, dia melihat ada sesuatu yang salah. Rambutnya yang panjang dan mengenakan baju tidur bergaris-garis terlihat berantakan walaupun tidak beraktivitas dengan Hou Yunting tadi malam. Dia memang merasa lebih berenergi pagi itu namun batinnya merasa seperti terkuras meskipun tidurnya sangat nyenyak sepanjang malam.