Nenek tua itu merasa suasana hatinya sedikit membaik. Dia mulai berbagi cerita tentang sebuah kota kepadanya. Obrolan yang asik antara generasi muda dan tua terlihat sangat menyenangkan.
Huo Yunting jarang sekali menghabiskan waktunya untuk dapat berbicara kepada orang lain.
...
Lu Zhaoyang berbaring di tempat tidur, ia tidak dapat memejamkan matanya. Pikirannya menjadi terganggu dengan apa yang diucapkan oleh Huo Yunting pada saat makan malam tadi.
Dia menyebut ibunya "Ratu dari semua pelacur".
Xue Yuming selamanya akan dikenal sebagai pihak ketiga, dan tentunya dia pun juga akan dikenal sebagai putri dari pihak ketiga.
Lidahnya sudah tidak terasa begitu menyakitkan lagi, tetapi sekarang justru hatinya yang terasa sakit.
Beberapa cabang pohon yang berada di luar tertiup angin. Lu Zhaoyang secara perlahan tertidur ketika angin terus saja berhembus.
Setelah beberapa saat, dia merasakan sesosok tubuh berada di tempat tidurnya. Dia membuka matanya dan hampir saja berteriak ketika sebuah tangan menutup mulutnya.
Melalui cahaya bulan yang redup, perlahan-lahan ia melihat wajah seorang pria.
Huo Yunting ?!
"Mm mmm ..." Dia memberi isyarat untuk melepaskan tangannya dari mulutnya.
Huo Yunting hanya meluncur di bawah selimutnya dan kembali menuju ke tempat tidur bersamanya, dan membaringkan dirinya tepat berada di samping wanita ini.
Setelah, dia menarik tangannya untuk diletakkan dikepalanya. Dia menatapnya tanpa berkedip.
"Kau merindukan ku?"
"Keluar, kembali ke kamarmu!"
Keluarga Huo sangat menghormati setiap anggota keluarganya di rumah. Jika nenek tua itu menemukan mereka dalam kondisi seperti ini, dia pasti akan menyalahkan Lu Zhaoyang karena mencoba merayunya!
"Tidak mau. Kita selalu tidur bersama setiap malam. Begitu pun dengan malam ini tidak terkecuali."
Kemudian ia melepas pakaiannya dan mulai memeluknya. Bibir dinginnya menempel pada daun telinganya yang hangat. "Aku ingin tidur di sampingmu. Aku terbiasa tidur di sebelahmu."
"Tidak hari ini!" Lu Zhaoyang menggeliat dengan gugup di dalam pelukannya, dan mulail
merasa sangat gelisah.
"Memangnya kenapa? Bukannya kita harus sering meluangkan waktu bersama di saat-saat yang menyenangkan seperti ni."
Dia membalikkan badannya diatas tubuh wanita ini sambil menekannya ke bawah.
"Apa yang kau lakukan? Turun! Matilah aku jika mereka menemukan kita disini!"
Lu Zhaoyang mendorong tangannya ke arah dadanya yang telanjang sambil berjuang untuk membebaskan dirinya dari bawah.
Huo Yunting menjadi terangsang oleh reaksinya. Dia menangkap lengannya dan berkata, "Jangan bergerak, atau aku benar-benar akan mengadakan pertunjukan."
Lu Zhaoyang segera menanggapi kalimatnya dengan terdiam di tempat tidurnya.
Huo Yunting berguling menjauh darinya, dan kemudian menariknya kembali ke dalam pelukannya. "Tidur. Kamu akan lebih tenang bila berada di dalam pelukanku."
"..."
Lu Zhaoyang merasa sangat kesal.
Ya, tentu saja kau bisa tidur nyenyak sekarang, tapi bagaimana dengan aku ?!
Padahal, Huo Yunting mengatakan tentang hal yang sejujurnya. Dia memang telah terbiasa menempatkan perempuan itu disamping dirinya, dan sulit baginya jika ia tertidur tanpa ketidakhadirannya.
Angin berhembus dengan sangat kencang di luar sana ketika seoang pria dan wanita sedang berbagi kehangatan tubuh mereka di atas tempat tidur.
Sesuai dengan janjinya, Huo Yunting tidak mengganggu Lu Zhaoyang sedikitpun dan membiarkan dirinya tidur dengan tenang. Angin perlahan berhmbus semilir.
Lu Zhaoyang merasa dirinya lebih santai sampai akhirnya dia tertidur juga.
Keesokan harinya, ketika matahari telah terbit di atas cakrawala, angin telah berhenti sepenuhnya. Pasangan itu masih terlelap nyenyak di tempat tidur.
"Yang Yang, kamu sudah bangun?" Suara lembut terdengar dari arah luar pintu.
Lu Zhaoyang tersontak kaget. Dia mencoba membangunkan Huo Yunting, yang jelas-jelas masih tertidur.
"Cepat bangun, ibuku ada di sini!"