Huo Yunting tertawa kecil meledek istrinya, "Aduh kasian sekali, anak kucing yang malang ini… Sini, julurkan lidahmu aku memberimu tiupan yang lembut pada lidahmu."
Lu membalikkan badannya dan menjulurkan lidahnya, mengipasi lidahnya dengan tangannya.
Aku tidak akan memberimu kesempatan, apalagi dengan usahamu yang menggodaku ketika jelas kalau aku sedang terluka!
Huo Yunting menjauhi Lu, kembali ke kursinya dan makan dengan anggun bertingkah layaknya seperti pria jantan.
——
Keesokan paginya, Lu terbebaskan dari "penjara" Huo dan dapat kembali bekerja ke kantor. Tidak ada yang mengetahui betapa bahagianya perasaan Lu pagi itu, ketika dia ingin menyikat giginya dan memeriksa lidahnya yang bengkak sudah hampir kembali ke bentuk normal. Akhirnya Lu dapat berbicara dengan jelas tanpa harus membuka mulutnya lebar-lebar dan berteriak.
Tetapi tetap saja peran dia sebagai sekretaris di kantor tidak berubah. Sekretaris yang tanpa banyak bicara dan taat terhadap apapun yang diperintahkan oleh Presiden Direktur. Dia terpaksa seperti itu agar dapat melalui hari-harinya dengan mudah, yah, terkadang diam itu emas.
... (Sementara itu, di dalam ruangan Presiden Direktur) ...
Huo Li tiba-tiba membanting pintu hingga terbuka dan berjalan masuk ke ruangan kantor bagaikan ketua geng yang memimpin gerombolan anak buahnya. Dia tidak mengetuk pintu dahulu, memutuskan untuk menyapa kakak lelakinya Huo Yunting yang selalu dia kagumi dengan sanjungan.
Lihatlah seorang pria tampan yang sedang fokus bekerja – terlihat sungguh menawan.. TETAPI!
Mengapa ada permen lolipop di mulutnya?!
Hah, sejak kapan kakakku Huo menjadi terlihat seperti kekanakan begitu? Tidak, tidak seharusnya dia terlihat seperti itu! Tidak, tidak, tidak!
Huo Li sangat ingin memberi kritikan pada kakakknya, namun dia lebih memilih untuk memulai percakapan dengan kata-kata pujian. "Ya Tuhan, kamu memang sangat tampan, bahkan seluruh orang di dunia sangat iri padamu! Tetapi bisakah kamu muntahkan permen lolipop yang ada di mulutmu, sungguh benda itu membuat ketampananmu agak sedikit pudar, bagaimana jika ada wanita yang melihatmu seperti itu?
Huo Yunting mengalihkan pandangannya dari monitor komputer, dengan tatapan sekilas dingin, "Kalau ada sesuatu yang ingin kamu katakan, katakan saja."
"Baiklah, ini mengenai kasus istrimu yang diculik beberapa waktu lalu, aku sudah menyelidiki semuanya. Jadi ... tentang Mo Shan ... apakah kita bisa mulai sekarang?"
Huo Li meletakkan sisi telapak tangannya ke tenggorokannya mengisyaratkan bahwa dirinya siap untuk menjalankan "misinya". Walaupun Mo Shan berasal dari latar belakang dari keluarga terpandang dan terkenal, hal itu tidak mempengaruhi keinginan Huo Li untuk membalas dendam kepadanya.
Maksudku, si perempuan sudah berani mencelakakan istri kakakku Huo yang hebat! Tidak mungkin aku tidak peduli tentang itu, tentu saja aku akan-
"Jangan, kita biarkan dulu perempuan itu. Keluarga Mo bukanlah sesuatu yang dapat kau permainkan sesukamu. Lagipula, sepertinya mungkin akan lebih baik jika kita kesampingkan dulu membuat pelajaran kepada perempuan itu," dia mengalihkan kembali pandangannya dari monitor komputernya dan menatap Huo Li tajam, sambil menghisap dan memainkan permen lolipop di dalam mulutnya, "Bagaimana dengan orang-orang yang menculik Lu sebelumnya, apakah sudah kau urus?"
"Yeah, jangan khawatir," jawab Huo Li dengan bangga, "Aku sangat ahli dalam memalsukan penyebab kematian. Aku sudah membuat kematian mereka seolah-olah terjadi karena kecelakaan. Tetapi, Kakakku Huo, aku masih belum mengerti, mengapa kita harus membiarkan Mo Shan? Bukankah, kamu sudah cukup terganggu dengan kelakuannya ?"
Huo Li memang benar, karena ayah Huo Yunting bermaksud menjodohkan mereka dengan acara pertunangan.
Keberadaan wanita ini, Mo Shan akan menghalangi hubungan antara Huo Yunting dengan wanita spesialnya, Lu Zhaoyang.
Telepon di ruangan tiba-tiba berdering, belum sempat Huo Yunting mengucapkan perkataannya, dia memilih tetap duduk di kursinya dan membiarkan Huo Li yang mengangkat telepon.
"Presiden Direktur, Nona Mo datang ke kantor untuk bertemu denganmu," kata Sekretaris Lu dengan lembut.
Huo Li langsung menutup telepon, kedua alisnya terangkat tinggi, membangkitkan keingintahuannya tentang kedatangan perempuan itu, "Baru saja kita bicarakan tentang dia..."
"Hmm, tidak bisa diam dia rupanya." Huo Yunting melemparkan permen lolipopnya ke tempat sampah, "Biarkan dia masuk."
"Baiklah." Huo Li berbalik dan menuju ke pintu, tetapi Mo Shan sudah tiba tepat di depan pintu masuk ruangan Presiden Direktur.
Pada saat Mo Shan ingin meraih gagang pintu, dia kaget melihat pintu terbuka dan melihat Huo Li di depannya. Perempuan itu menjaga jarak dari Huo Li, dan pura-pura memberikan senyum malaikatnya.
Aku kira siapa! sapa Huo Li.
"Oh, Nona Mo lama sekali sepertinya kita tidak bertemu, kamu terlihat semakin cantik," Huo Li melontarkan pujian singkat, sambil melewati Mo Shan dan berjalan pergi ke luar ruangan.
Mo Shan sedikit terbatuk dengan canggung karena pujian murahan itu. Kemudian dia menatap Huo Yunting dan berjalan kearahnya.
"Oh, Yunting!" Dia memberikan senyumnya yang paling ramah dan dengan anggun melenggang ke mejanya, "aku mau menyampaikan permohonan maaf kepadamu. Pertunangan waktu lalu ternyata direncanakan oleh ayahku Paman Huo, aku sama sekali tidak tahu menahu tentang rencana itu. Aku juga terkejut. Apakah kau masih marah? Aku mohon kamu jangan marah kepadaku… "
"Marah? Kenapa aku harus marah?" Huo Yunting mengangkat alisnya, "Aku tidak pernah marah tentang apa pun, jika hal itu ada hubungannya dengan wanita cantik sepertimu."
Jawaban yang sangat sempurna keluar dari mulut Huo Yunting, namun belum cukup untuk menenangkan Mo Shan.
Tunggu ... berarti, apakah Huo tidak tahu bahwa Lu Zhaoyang diculik?
Atau apakah dia berpura-pura tidak tahu?
Tapi aku sungguh tidak bisa memastikannya. Karena aku tidak bisa menghubungi orang-orang yang telah menculik Lu Zhaoyang, bahkan Yu Man'er pun tidak mengatakan informasi terbaru apa pun kepadaku..
Hanya ada satu hal yang harus kulakukan!
"Jadi ... Huo ..."