Chereads / AWAS! Presiden Tsundere / Chapter 55 - Bukan Urusanmu

Chapter 55 - Bukan Urusanmu

Keduanya memasuki ruangan istirahat dan bersama-sama duduk di sofa, kemudian Lu memesan kopi dan menuangkan kopi di cangkir masing-masing untuk Mo dan dirinya.

Benar-benar gila... jelas sekali malam tadi Huo Yunting benar-benar bersikap "lebih membutuhkan" daripada yang biasanya. Karena itu pun, aku tidak bisa tidur dan tetap terjaga sampai subuh.

Aku membutuhkan asupan kafein yang sangat banyak hari ini.

Bayangkan, sepasang ibu dan anak dengan dengan sepasang ayah dan anak yang sebelumnya sama sekali tidak ada komunikasi intens karena ketidakharmonisan komunikasi, sekarang harus membentuk seperti layaknya keluarga dekat.

Ini lebih menghebohkan daripada yang dapat saya bayangkan!

Sepertinya seluruh orang di dunia akan coba menaklukan kita !

Yunting pastinya tidak akan mudah ditaklukan oleh siapapun, kecuali dengan Nona yang satu ini, Mo Shan. Setidaknya aku harus menyelamatkan Huo dari kejahatan dan kelicikan wanita ini !

"Saya yakin bahwa Nona Mo sebenarnya menyadari adanya hubungan khusus antara aku dan presiden direktur. Huo membenci ibu saya, sayangnya, dia juga mungkin tidak benar-benar menyukai saya, karena tidak pernah sekalipun Huo berbicara ataupun memberi tahu saya hal-hal yang begitu pribadi seperti keberadaan ibunya, dimana dia dirawat. "

Sempat terpikirkan sebelumnya, Lu merasa bahwa Mo Shan mungkin akan menjadi wanita pendamping yang tepat untuk Huo Yunting. Tetapi sejak drama yang terjadi di perjamuan tadi malam, dia berpikir ulang bahwa Mo Shan bukan orang yang tepat untuk Huo Yunting.

Maksudku, Nona Mo adalah tipikal orang yang dapat melakukan sesuatu dengan kekuasaannya, demi untuk kepentingannya sendiri di atas kepentingan atau keamanan perusahaan. Dia dapat mengubah dan mempermainkan isi kontrak sesuai dengan keinginannya. Aku benar-benar tidak percaya, bahwa dia nyaris membuat perusahaan Thunderbolt terancam bangkrut dengan mengubah nilai kontrak yang disepakati dari 300 juta menjadi 800 juta.

Itu sangat gila!

Dia bahkan tidak memikirkan konsekuensi buruknya!

Mo Shan bangkit berdiri dari sofa dan bergegas keluar ruangan, langkahnya yang cepat disertai bunyi dari sepatu hak tingginya terdengar bergema di sepanjang koridor yang sunyi di luar ruangan.

Namun, tampaknya Lu sama sekali tidak terpengaruh oleh aksi si ratu drama itu. Dengan santai dan secara bertahap menyeruput kopinya sebelum kembali ke kantornya.

Dalam waktu kurang dari 2 menit, terlihat Mo Shan dari jendela ruang kantor, berjalan kembali ke arah ruangan sekretaris.

Kali ini dia tampak marah, sangat marah, mungkin karena pendekatan sebelumnya kepada Lu untuk mendapatkan informasi yang dia inginkan tidak membuahkan hasil.

"Cih," Lu Zhaoyang terlalu lelah untuk menghibur si Tuan Putri yang terlihat semakin resah dan gelisah semakin dia memikirkan tentang ibu Huo Yunting.

Jadi ... di mana tepatnya ibu Huo Yunting? Nona Mo bertanya lagi kepada Lu.

Jika dia kebetulan berada di kota, apakah aku dapat mengunjunginya?

Akankah Huo mengizinkan aku? Akankah kedatangan saya dapat diterima oleh ibunya?

...

Sore itu, sekitar jam 2 siang, telepon kantor sekretaris berdering. Huo Yunting memanggil, meminta Lu untuk menjadi pendampingnya mengunjungi kunjungan bisnis hari ini.

Lu bersiap masuk ke mobil Huo, membawa dokumen Qingshan ditangannya. Belum sempat Lu mengencangkan sabuk pengamannya, mobil Rolls-Royce itu meraung dengan sangat kencang, seperti binatang buas yang mengamuk ingin keluar dari kandangnya, meluncur menjauh ke tengah jalan.

Lu hampir saja terhempas ke depan kaca mobil, "Bisakah kamu mengemudi sedikit lebih lambat?"

Huo Li, tangan kanan kepercayaan Huo Yunting, adalah si pengemudi, "Aku pikir kamu sudah terbiasa dengan pengemudi liar. Aku kan selalu mengendarai mobil dengan liar seperti ini, gadis."

Huo Li terbiasa melakukan sesuatu dengan caranya, jadi tentu saja, permintaan Lu itu sia-sia. Huo tetap mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, melesat menuju Qingshan yang jauh dari kota.

Lu menoleh dan melirik Huo Yunting yang bersandar di sandaran kursi. Bibir Lu mengerucut membentuk simpul, namun tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Sepertinya tidak akan ada jawaban, kalaupun Lu berupaya untuk membuat kata-katanya terdengar.

"Kamu terlihat bergumam sepanjang hari ini. Apa yang kamu pikirkan?" Pria itu bergerak satu inci lebih dekat, dengan satu tangannya melingkari pinggang Lu, sudut kanan bibirnya terangkat, "Ada sesuatu? Istriku?"

Apakah hanya perasaanku saja atau Huo memang memiliki mata yang sangat tajam? Tetapi sepertinya terlalu tajam ...

Lu mengira dia sudah cukup terlihat natural bersikap dengan tenang, namun ternyata Huo menyadari sikapnya yang sepertinya menyembunyikan sesuatu.

"I-ini ten-tentang Ib..." kalimat yang keluar dari mulut Lu dengan sangat hati-hati seperti maling yang mencoba membobol kunci rumah, "Ibumu ..."

"Bukan urusanmu."

Pertanyaan itu segera dijawab dengan nada ketus oleh Huo, saat itu pula mengeratkan lengannya lebih keras di pinggang Lu. Terasa sakit, Lu menggigit bibirnya, tubuhnya menegang dan kaku selama beberapa detik berikutnya.

Reaksi Lu tidak luput dari pengamatan Huo yang sempurna. Melihat Lu seperti itu, Huo semakin membuat cengkeraman lengannya semakin kuat, kekuatan yang berasal dari rasa emosi pada batinnya.

"Simpan kemunafikanmu. Kamu jangan sekali-kali menyinggung soal ibu, kecuali jika kamu ingin membuatku khawatir."

Telapak tangannya menekan bibir bawah Lu, ibu jarinya mengusap bibir Lu, kemudian berkata dengan nada dingin "Berhenti menggigit bibir bawahmu. Jika kamu mau mengigit, itu hanya kepadaku." Telapak tangan Huo mulai mendesak, memaksa Lu Zhaoyang membuka rahangnya, kemudian mulai menciumi bibir dan menjilati pipi Lu dengan liar.

"Aku tidak bermaksud menanyakan itu, hanya saja ..."

"Hanya saja apa? Tidak ada alasan apapun darimu untuk mengabaikan peranmu. Kamu di sini untuk memberikan kompensasi padaku. Cukup dengan melayani aku dan tidak ada hal lain apapun yang menjadi perhatianmu selain aku."