Para wanita mulai gelisah karena perasaan cemburu menyelimuti seluruh tubuh mereka.
Tapi apa yang dapat mereka lakukan? Lu Zhaoyang memang memiliki paras yang cantik layaknya putri kerajaan, dia memang pantas mendapatkan seorang pangeran berkuda putih seperti dalam dongeng!
Dia pernah memiliki mantan yang sangat tampan, jadi masuk akal kalau dia sekarang punya suami yang tampan pula.. bahkan jauh lebih tampan...
"Tapi Tetap! Tetap saja... ugh!!!" seorang teman sekelasnya mendengus. Walaupun alasannya terdengar logis, tetapi sama sekali susah untuk diakui bagi mereka bahwa itu adalah sebuah fakta.
(Kembali di kediaman Huo dan Lu).
Sambil menyandarkan punggungnya di kursi, Lu menutup matanya untuk menjawab pertanyaan suaminya tentang mantannya.
Suasana hati Huo, suaminya terlihat sangat murung, dia memeluknya erat-erat, "Apakah masa lalu lebih baik daripada masa sekarang, sehingga membuat kamu terus memikirkannya?"
Lu menunjukkan perlawanannya, mencoba melepaskan cengkeraman suaminya, tetapi sangat jelas bahwa upayanya sia-sia, Lu akhirnya memilih pasrah dan berhenti.
"Huo Yunting, apakah kamu sangat suka bergosip?"
"Tidak akan masalah bagiku, jika digosipkan denganmu," katanya lembut sambil perlahan-lahan mendekati wajah Lu dan berbisik di daun telinganya, melontarkan kembali pertanyaan, "Jadi, siapa pria ini?"
Nafas bisikannya membuat Lu merasa geli luar biasa sehingga memiringkan tubuhnya ke sisi kursi lainnya, "Apa yang terjadi, sudah terjadi. Itu sudah masa lalu, jadi bisakah kamu melupakannya? Apakah aku mempunyai kewajiban untuk menceritakan setiap mantanku kepada kamu?"
Lu menolak untuk berbicara lebih banyak tentang Chen, karena itu adalah rahasia terdalam dan tergelapnya yang tidak sepantasnya diceritakan kepada orang-orang.
"Baik," bisik Huo, menjauh dari wajah Lu, "Aku tidak akan menanyakan atau membahas lagi tentang dia, meskipun aku tidak tahu siapa dia. Aku akan membiarkan yang sudah mati beristirahat."
Meskipun akhirnya Huo tidak berhasil mendapatkan informasi mengenai siapa pria ini, setidaknya jawaban Lu membuatnya sedikit lega.
Bagaimanapun juga, dia adalah istrinya, miliknya, jiwa dan raganya adalah miliknya. Dia tidak ingin istrinya memikirkan tentang pria lain.
Lu berpikir bahwa dia akan punya waktu untuk sendiri ketika Huo terlihat mulai mabuk. Huo terlihat penuh belas kasihan malam ini. Namun, mengenai sifat dan stamina suaminya, dia salah — sangat salah.
Malam itu menjadi malam yang "menarik" seperti malam-malam sebelumnya.
Keesokan paginya, Lu merasa tubuhnya sangat lelah, hampir saja dia membutuhkan klip untuk dapat mengangkat kelopak matanya ketika dia mencoba untuk membaca dan memeriksa ulang dokumen.
Tubuhnya kaku dan terasa seperti zombie, namun dia masih dapat melihat Yu Man'er mengutak-atik ponselnya, mungkin dia sedang mengirimkan laporan lagi.
Si wanita jalang itu seharusnya menyadari untuk memperbaiki sifat buruknya, atau saya akan memastikan dia tidak akan bertahan sampai bulan depan di perusahaan Thunderbolt ini.
Yu Man'er sudah sejak lama mengamati gerak-gerik "saudara perempuan" presiden direktur. Dia kemudian mengambil teleponnya lagi ketika melihat Lu Zhaoyang meninggalkan luar ruangan sekretaris tanpa membawa dokumen apapun di tangannya.
Mencurigakan, sangat mencurigakan! Saya perlu melaporkan ini!
Beberapa ketikan cepat dan memastikan apa yang dia laporan sudah terkirim.
Beberapa saat kemudian muncul pesan balasan di ponselnya, Mo Shan menjawab, "Saat ini saya sedang di Kyoto. Biarkan saja dia untuk saat ini"
Yu Man'er menyimpan ponselnya ke dalam tasnya dengan cepat. Jika Mo Shan menyuruhnya seperti itu, maka dia akan membiarkannya, karena Lu, bagaimanapun, adalah "saudara perempuan" dari presiden direktur. Jika Yu Man'er membantah, maka itu hanya akan menimbulkan masalah baginya.
Hari itu adalah hari yang sangat penting, adalah pertemuan di mana presiden direktur akan menandatangani kontrak dengan perusahaan Hai Shang. Di bawah lampu kristal yang menerangi ruang rapat, Huo Yunting memainkan pena hitam mahal di tangannya sembari dia mendengarkan dengan seksama pidato yang sangat ambisius disampaikan oleh presiden direktur Hai Shang.
"Proyek kali ini akan menjadi proyek yang sukses, saya meyakinkan Anda, Presiden Huo. Tentu saja, proyek itu tidak akan berhasil tanpa bantuan kerjasama dari perusahaan Anda," kata presiden Hai Shang, yang berusia sekitar pertengahan lima puluhan, namun dengan sikapnya yang terlihat sedikit gugup ketakutan dan berusaha mencoba memperlihatkan kesopanannya terhadap Huo Yunting, dia malah seperti orang berusia awal dua puluhan.
Yeah... zaman sekarang memang banyak usia muda terlihat lebih berkuasa dibanding orang yang lebih tua, norma yang berubah,
Yang tua memohon belas kasihan. Itulah sebabnya anak-anak muda, jangan pernah bermain-main atau menganggap rendah siapa pun dari semua lapisan masyarakat karena suatu saat mereka bisa saja menjadi seseorang yang anda butuhkan bantuannya di masa depan. Siapa yang tahu.
"Anda terlalu sopan, Tuan. Saya belum benar-benar memiliki pengalaman ataupun keunggulan dalam proyek semacam itu. Andalah yang akan membantu saya," katanya sambil berhenti memutar pena hitamnya.
Mungkin itu adalah kalimat terpanjang yang pernah dikatakan Huo Yunting kepada siapa pun selain istrinya...
"Kita bisa diskusikan lebih lanjut detail proyeknya. Mari kita tanda tangani saja langsung kontrak ini."