Chereads / AWAS! Presiden Tsundere / Chapter 22 - Kakak & Adik?! II

Chapter 22 - Kakak & Adik?! II

Huo beristirahat di kursi singgasana di dalam ruangannya, sembari membayangkan sebuah rencana dengan mata tertutup.

Tangisan Mo Shan saat mengetahui bahwa Lu adalah adik perempuannya, membuat Huo berpikir. Seolah-olah wanita itu berubah menjadi sosok dan berdiri di hadapannya sambil memperlihatkan tatapan yang teguh

Bayangan itu membuatnya risih, Huo kemudian menelepon melalui telepon kantornya dan memberikan perintah, "Panggil mereka malam ini, Golden City."

"Ada apa, Kakak Huo? Kamu terdengar tidak baik hari ini. Apakah ada yang membuatmu kesal lagi? Aku akan membereskan hama itu untukmu!"

Huo Li terus mengoceh tentang betapa hebatnya Kakak Huo baginya ketika menceritakan kehebatan dirinya bagaimana menghukum orang –orang yang berlaku seperti hama kepada kakaknya. Kesal mendengar ocehannya, Huo Yunting memutar bola matanya.

...

...

"Halo?" Teriak Huo Li di telepon, "Haalllooooo. Disini memanggil Brother Huo, disini memanggil Brother Huo?"

...

"Saya memanggil Kakak Huo yang tampan, yang hebat, hanya satu-satunya."

"Apakah kamu baru saja mengutuk saya supaya menjadi penyendiri selama masa hidup saya?" Kata Huo Yunting dengan senyum masam.

"Tidak sama sekali, bukan seperti itu maksud saya, Tuan! "hanya satu-satunya' maksud saya untuk Kakak Huo adalah "yang paling spesial" ! Kemampuan, ketampanan, prestasi, kehormatan dan kekuasaan! Kakak Huo, satu-satunya orang yang memiliki semua itu di abad ini! "

"Kakak Huo? Halo?"

* Bip ... bip ... bip ... bip ... *

Huo Yunting menaruh gagang telepon bagian atas tepat diatas tombol untuk mematikan telepon. Sementara gagang bawah teleponnya dibiarkan menggantung di sisi lain.

Huo Yunting mengerutkan kening dengan tatapan kosong melihat jam berwarna hitam pekat yang menempel di dinding ruangannya. Dia seharusnya sudah pulang sejak lama ... Dia kemudian bangkit dari kursinya, mengambil mantelnya, mengenakannya sambil berjalan ke arah pintu keluar. Ekspresinya suram.

Saat dia melewati ruangan Sekretaris Lu, dia tidak bisa menahan untuk tidak melihatnya. Ruangan itu sudah kosong namun terlihat ada bayangan seseorang yang sedang bekerja di mejanya.

Dia memutuskan berjalan dengan langkah lebih cepat dan ringan sambil mencibir.

"Hoahhm ..." Lu menguap dan meregangkan badannya, merasa dia menjadi orang terakhir yang masih bekerja, dan kantor serasa menjadi miliknya.

Dia meninggalkan kursinya untuk mengambil air minum dari dispenser, sambil masih memikirkan tentang kontrak itu. Dia tahu siapa saja orang yang bekerja di kantor ini, tetapi tetap saja dia tidak bisa mengatakan siapa pelakunya di balik perjanjian yang kotor ini.

Kecuali mereka ini bekerja sama dibawah tangan oleh seseorang dari dalam perusahaan ...

Seseorang…

Hm ...

Tunggu, ada satu orang..

Yu Man'er.

Nama itu tiba-tiba muncul di benaknya. Dia menutup keran dispenser. Senyum aneh terlihat di wajahnya.

Hm ...

Dia berjalan kembali ke kursinya.