Chereads / Kar98K Saat Mendarat! / Chapter 10 - Sepertinya Bukan Apa-Apa?

Chapter 10 - Sepertinya Bukan Apa-Apa?

Di ruang utama lantai satu, di depan layar besar zona rekreasi.

Wu Yu menengadahkan kepalanya untuk melihat layar besar. Dia seakan linglung dan rahangnya seakan jatuh; rokok di mulutnya yang masih belum dinyalakan jatuh dalam hening.

Menakjubkan!

Luar biasa!

Perasaan campur aduk merasuki Wu Yu dan membuatnya bagai mati rasa.

Adegan tembakan terakhir Liu Zilang yang dilakukan tanpa membidik berputar-putar di pikirannya. Prinsip di baliknya tidak rumit; setelah melepaskan tembakan pertamanya dengan meneropong, dia menggunakan memori ototnya untuk menstabilkan pandangannya.

Tembakan kedua tidak perlu diarahkan, dia hanya segera meneropong dan tembak!

Sebenarnya secara teknis, selama kau punya bakat, pemain yang pernah bermain game menembak sebagai sniper akan mampu melakukannya.

Namun, berhasil atau tidaknya tembakanmu, itu bergantung pada keberuntunganmu.

Meskipun begitu, Wu Yu yakin performa Liu Zilang pasti bukan hanya karena dia beruntung!

Kecepatan, ketenangan, dan kepercayaan diri yang dimiliki Liu Zilang di setiap situasi telah menunjukannya sejak awal. Liu Zilang tidak sekali pun berpikir apa yang akan terjadi jika tembakannya meleset.

Setiap kali tembakan dilepaskan.

Tembakannya 100% akurat.

Sepertinya di mata orang yang berada di layar besar, semuanya terlihat tepat dan tidak terhindarkan.

Melihat perhitungan skor sebanyak tiga puluh lima di layar membuat adrenalin terpacu. Dia adalah orang yang hampir memecahkan rekor total headshot terbanyak yang saat ini dipegang Li Muqiu sang "Dewa Pembunuh".

Wu Yu tidak dapat menahan diri untuk tidak menebak…

Mungkinkah orang ini pernah menjadi pemain profesional di game menembak FPS sebelumnya?

Wu Yu langsung menggelengkan kepalanya.

Alasannya adalah karena PUBG berbeda dari game menembak mana pun sebelumnya. Sebagai game yang popularitasnya mendunia sekarang ini, banyak pemain FPS terkenal setingkat dewa beralih bermain PUBG.

Namun, hal ini sudah terbukti.

Pemain FPS yang telah berpengalaman setingkat dewa di game sebelumnya akan bermain lebih baik dan lebih cepat di game ini dibanding pemain biasa.

Namun, hal itu tidak menjamin mereka masih dianggap pemain dewa di game ini bahkan jika mereka dahulu sangat dihormati.

Contoh yang paling terkenal di negeri ini adalah ketika Tim Se7en yang merepresentasikan Hua Xia untuk berpartisipasi di turnamen "Stars War"; atau yang lebih dikenal dengan "Clash of Titans" di sejarah game FPS setengah tahun yang lalu.

Hampir semua orang di tim itu adalah jenius di dunia FPS. Tingkat respon refleks mereka benar-benar berbeda dibandingkan dengan orang biasa.

Sementara untuk "Clash of the Titans", Tim Se7en kalah menghadapi Western Royal Team SKK di final karena beberapa alasan. Kemudian, tim dibubarkan dalam semalam. Ketua tim yang paling misterius dengan julukan "Black Masked" bernama Victor lenyap, dan anggota sisanya pergi sendiri-sendiri. Beberapa dari mereka beralih untuk bermain PUBG seiring berjalannya waktu.

Selain dari "Black Masked" Victor si ketua tim, hanya Lech dan Wolves dari lima orang itu yang beralih ke game lain.

Lech Li Muqiu terus bertahan di tim Se7en, mengambil peran sebagai penyerang No.1. Dia juga memegang rekor poin tertinggi dan skor membunuh tertinggi dalam satu kali pertandingan;

Wolves Shen Zeyan berpindah ke tim IG untuk menjadi sniper No.4. Di kompetisi PUBG baru-baru ini, dia bermain sangat baik dan tampak bersinar. Dia bahkan diberi julukan "Dewa Penembak Jitu".

Mereka berdua juga telah mendapat kontrak dari platform livestreaming dan dengan cepat menjadi pemain yang paling populer dan anda di PUBG, dan memiliki fans yang tak terhingga.

Dan dua pemain sisanya, Su Changming dan Gao Yunyang, satu bekerja di belakang layar dan menjadi manajer tim Se7en, sementara yang lainnya menghilang dari dunia FPS sama seperti si ketua tim, "Black Masked" Vic.

Contoh lainnya termasuk pemain dewa untuk game FPS dari luar negeri seperti F0rest dan Neo. Beberapa dari mereka telah mampu beradaptasi namun mayoritas dari mereka menghilang tanpa jejak.

Oleh karena itu, dengan satu-satunya penjelasan menjadi "pemain profesional yang pensiun", tidak masuk akal pemain dewa seperti ini akan muncul di sebuah warnet dekat sebuah daerah kampus.

....

Di markas pelatihan di Jianghai pada pukul empat pagi.

Wei Shen kaget melihat hasil pertandingan. Kesedihan meliputi hatinya.

Di babak akhir tadi, bukan hanya dua dari skornya diambil tapi juga kemenangan yang hampir diraihnya turut diambil. Yang dapat ia lakukan hanya menyesali kemenangan yang ia lewatkan itu. Bahkan jika orang lain yang mengalami hal itu, tentu dia pun tidak akan merasa puas.

Bahkan, studio livestream dimana Wei Shen bermain juga dalam keadaan kacau dengan berbagai jenis peluru beterbangan melewati dirinya.

"GG! Kekalahan ini sedikit sulit diterima."

"Sialan! Orang tadi terlalu pro! Tembakan terakhirnya mengejutkanku!"

"Kalah di pertandingan penuh dengan pemain pemula, Wei Shen akhirnya bertemu seorang yang ahli!"

"Vic123, aku telah menontonnya sejak awal pertandingan, Aku tak mengira dia benar-benar ahli!"

"Melihat dia selalu menembak dari jarak jauh, dia tidak mungkin si pemain dewa, Wolves dari IG, kan?"

"Jika dia benar-benae Wolves, maka tidak ada lagi yang perlu dikatakan."

"Ayo bermain solo tim satu ronde!"

"Optimislah! Semangat! Ayo bangkit!"

"..."

Bersamaan dengan itu, Long Shenjue yang duduk di samping Wei Shen juga memindahkan kursinya untuk mendekatinya.

Sebagai pelatih untuk sesi pukul empat pagi, dia telah menyaksikan pertandingan itu seluruhnya tadi.

Saat Long Shenjue melihat wajah frustasi Wei Shen, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak tertawa. "Kau terlalu ceroboh tadi. Lawanmu tadi punya sedikit kemampuan, dan gerakan menghindarnya yang terakhir tepat sekali. Dalam permainan ini, tidak cukup hanya memiliki kemampuan menembak yang baik."

"Aku mengakui kekalahan ini." Setelah mendengarkan kata-kata Long Shenjue, Wei Shen yang masih muram sejak tadi, menghela napasnya. "Aku benar-benar meremehkan para pemula di pertandingan tadi, aku membuat kesalahan."

"Tapi dari ID-nya, dia tidak terlihat seperti orang dari kelompok itu. Tidak pasti bergabung di kelompok mana pemain dewa ini."

Long Shenjue mengangkat bahunya. "Sulit ditebak. Game ini sangat populer sekarang, sejumlah besar pemain FPS dahulu sedang berada di tengah-tengah proses adaptasinya. Banyak juga yang berasal dari luar negeri. Batasannya terlalu luas."

Wei Shen menganggukan kepalanya mendengar Long Shenjue. Dalam diam dia mengingat ID "Vic123" ini.

Tentu saja, jika keduanya tahu bahwa Liu Zilang berhasil memenangkan pertandingan ini dengan tiga puluh lima kali membunuh, dan fakta bahwa dia hampir bisa memecahkan rekor tertinggi membunuh di server Asia, batasan yang mereka bicarakan tadi dapat di berkurang secara signifikan.

Di dalam warnet Ao Xiang.

"Jadi… kita telah memenangkan game ini tanpa berkontribusi?"

Ran Maotong masih terpukau saat melihat gambar pemenang muncul di layarnya. Dia menoleh kebingungan dan bertanya pada Chen Zhifei yang duduk disampingnya.

Chen Zhifei mengangguk serius lalu berkata, "jika sistem tampilannya tidak salah, kita memang telah memenangkan pertandingan tanpa berkontribusi!"

Pu Taizhuang menepak bahu Liu Zilang dengan penuh semangat. "Sialan! Lang Zi kau keren sekali!"

Liu Zilang meringis kesakitan setelah dipukul. Dia berkata dengan marah, "Bisa lembut sedikit tidak? Ini cara kalian memperlakukan pahlawan kalian?"

"Pahlawan? Lebih seperti pahlawan konspirasi!" Chen Zhifei berkata sambil menatap pada skor yang muncul di layar. Dia lalu menoleh dan lanjut bertanya, "Kau tahu artinya angka tiga puluh lima itu?"

"Apa artinya?" Liu Zilang sepertinya menyadari ada yang tidak beres.

Lalu, ia berkata pelan, "Ada seratus pemain di sebuah pertandingan, membunuh tiga puluh lima sepertinya bukan hal yang besar?"

Mendengar apa yang Liu Zilang katakan, mereka yang masih mengelilingi dan berdiri di belakangnya hampir jatuh ke tanah seketika!

Di antara semua orang ini, mayoritas dari mereka bahkan tidak berhasil memenangkan satu pertandingan pun seharian. Bahkan banyak dari mereka yang terbunuh dan berubah wujud menjadi peti.

Setiap orang menangis di dalam hatinya.

Memang seorang ahli, dia bahkan jago sekali, menyombongkan diri!

Chen Zhifei pun menunjukan ekspresi "kau memang bisa pemer".

Liu Zilang ketakutan saat semua mata tertuju padanya. Dia lalu menghampiri Chen Zhifei. "Apakah membunuh tiga puluh lima kali terhitung sangat banyak?"

"Kau tahu berapa rekor tertinggi untuk Server Asia saat ini?" Chen Zhifei bertanya.

"Mm..Aku tidak tahu tentang itu." Perasaan Liu Zilang tidak enak.

Chen Zhifei mengangkat tiga jari tangan kirinya dan jempol serta kelingking tangan kanannya. Dia menatap Liu Zilang dan berkata, "Tiga puluh enam!"

"Hei! Ini gila, Langzi!" Mendengar ucapan Chen Zhifei, Pu Taizhuang di sampingnya secara tidak sadar memuji Liu Zilang. Selang tiga detik, dia tiba-tiba berseru, "Sialan! Apakah ini artinya Langzi tadi hampir memecahkan rekor tertinggi membunuh di server Asia?"

"..." Seketika, mereka semua tidak bisa berkata-kata.

Adik penuh emosi, apa kau sudah mengerti situasinya?

...