Chapter 1872 - Marah (1)

Saat ini sudah larut malam, dan kediaman lama Dongfang yang diselimuti cahaya redup, terlihat sangat sunyi. Terutama saat angin dingin bertiup, bayangan lampu bergoyang, dan bayangan yang jatuh ke tanah tampak sunyi.

Serangkaian ketukan terdengar dari luar ruang kerja Dongfang Shuman, memecah keheningan di dalam.

"Masuklah!"

Segera, terdengar suara tua.

Dongfang Yi mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan masuk. Ia mendongak dan segera melihat sosok tua duduk di belakang meja di depannya, dengan punggung menghadap ke arahnya.

"Ibu mencariku?"

Dongfang Yi berjalan ke depan dan berkata dengan hormat.

"Ya, duduklah!"

Dongfang Shuman dengan cepat membalikkan kursi dan menunjuk ke kursi di depannya. Ia meletakkan sebuah amplop di atas meja dan membenahi posisi kacamatanya.

Dongfang Yi berhenti sejenak. Entah kenapa, ia memiliki firasat buruk. Akan tetapi, Dongfang Yi tetap duduk dengan gelisah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS