Rasa dingin yang tajam datang dari belakang leher Tuan Ge membuatnnya sedikit gemetar dan tidak berani bergerak. Ia takut jika ia membuat gerakan sekecil apa pun, bilah tajam yang diarahkan Fujiwara ke tenggorokannya akan menyayat kulitnya tanpa ragu-ragu.
Keringat dingin bercucuran di punggung Tuan Ge. Wajahnya langsung memucat, tapi Tuan Ge masih bisa tetap tenang. Ia dalam diam mengangkat kepalanya untuk memandang ke arah Fujiwara di seberangnya. Baru saat itulah ia menyadari bahwa mata Fujiwara sangat suram.
"Saya bukanlah orang yang biasa menerima ancaman. Anda cukup berani. Apakah Anda tahu dengan siapa Anda bernegosiasi sekarang?" Fujiwara berkata dengan dingin.