Setelah menutup telepon, Mu Yuchen terdiam lagi. Ia hanya duduk sendirian di sofa dan memejamkan mata untuk beristirahat.
Setelah entah berapa lama, ia tiba-tiba mendengar langkah kaki di belakangnya.
"Tuan, Tuan Qi ada di sini!"
Kepala pelayan datang untuk melapor.
Mu Yuchen kemudian membuka kelopak matanya yang berat dengan susah payah. Ia menarik napas yang dalam dan menjawab, "Biarkan dia masuk."
Mu Yuchen menjawab sambil membungkuk untuk mengambil air dingin di depannya dan minum beberapa teguk. Sensasi dingin menyebar melalui tenggorokannya ke setiap bagian tubuhnya sebelum ia merasa jauh lebih terjaga.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki. Ia menoleh untuk melihat Qi Lei masuk.
"Dari penampilanmu, Kakek Mu sepertinya tidak sehat. Bagaimana keadaannya? Apakah Kakek baik-baik saja?"
Qi Lei duduk di seberang Mu Yuchen dan menatapnya dengan cemas.
"Kondisinya sama seperti biasanya. Kenapa kamu ada di sini?"