Xi Xiaye menanggapi dengan melemparkan bantal ke arah Mu Yuchen. "Sudah kubilang jangan menjelek-jelekkan aku di depan putra kita. Kamu membuatku kehilangan martabatku!"
Mu Yuchen dengan cepat menangkap bantal itu. "Mereka tidak ada di sini sekarang, kan? Tidak bisakah kamu memuaskan harga diri dan kesombongan seorang pria?"
Alis Mu Yuchen berkerut saat ia mengatakannya. Cara Mu Yuchen memandangnya sangat mirip dengan wajah yang Mu Xiaocheng perlihatkan ketika ia tidak bisa mendapatkan mainannya. Tidak heran mereka adalah ayah dan anak.
Xi Xiaye mengangkat alisnya dan menatap Mu Yuchen sejenak sebelum menoleh dan terbatuk mengejek. "Aku belum pernah melihatmu memperhatikan kebanggaan dan dominasi seorang pria. Apakah karena aku menjadi lebih menawan akhir-akhir ini dan kamu mulai merasa terancam? Hei, kamu mau pergi ke mana? Aku belum selesai berbicara!"
Sebelum Xi Xiaye selesai berbicara, Mu Yuchen sudah pergi ke dapur…