Pelukan sang pria padanya semakin erat. Sebegitu eratnya, hingga seolah hendak menyatu.
"Aku tidak pernah menyadari bagaimana rasanya merindukan seseorang pada masa laluku, namun tidak ada yang mampu membuatku serindu ini padamu…" ujar Mu Yuchen dengan mesranya sambil menyandarkan kepala kecil itu pada dadanya. "Hanya kau saja, Xiaye sayangku…"
Sang gadis menyambut kehangatan itu sambil menggerutu, "Kalau begitu kenapa kau malah berlama-lama di sana?"
"Aku hanya ingin semuanya segera diselesaikan agar dapat menghabiskan beberapa bulan bersamamu, menyambut si kecil ini dalam hidup kita. Kau mengerti, 'kan?"
Kemudian diusapnya kepala itu dan menyuguhkannya satu kecupan manis di dahi sambil menatap perut itu. "Tak terasa, ya, dia tumbuh sangat cepat. Baru saja dua bulan ditinggalkan, sudah sebesar ini…"