Tatapan Xi Xiaye melayang dingin pada Gu Lingsha. Tidak menjawab bahkan sepatah katapun. Terlihat gadis yang terbaring dirawat itu berbalutkan perban di tangan kirinya, serta sedikit memar di wajah cantiknya. Menawan, memang, namun seperti terasa ada aura kekuatan dan kegigihan entah bagaimana di antara pancaran mata itu.
Xi Xiaye sendiri mengakui, bahwa Gu Lingsha benar-benar seorang yang cantik. Hanya saja, ya, itu; baginya seolah ada sesuatu yang buruk dan picik hendak dilontarkan mentah dari wajah itu. Atau mungkin hanya pikirannya yang sudah terlalu jauh, Xi Xiaye masih menduga-duga.
"Nona Gu, kenapa kau masih bersikeras berpikir bahwa Su Nanlah yang mendorongmu?" Xi Xiaye akhirnya menjawab.