Angin dingin menjalar masuk melalui celah jendela kecil, membuat tirai biru bergoyang.
Suhu di dalam ruangan semakin dingin. Dengan suara angin bertiup dari luar, koridor tampak lebih senyap dan menyesakkan.
Su Nan mulai lelah setelah menangis cukup lama. Terdapat beberapa titik basah di baju Xi Xiaye karena air matanya, dan suara Su Nan juga telah berubah serak.
Mu Lingshi meraih lengan Ah Mo saat matanya terpaku pada pintu-pintu ruang operasi. Ah Mo juga memegang tangannya dengan erat.
Terasa bagaikan berabad-abad telah berlalu. Su Nan berada di ambang kewarasannya saat melihat lampu di ruang operasi dimatikan. Orang-orang berjalan keluar dari ruangan dan mereka semua dengan cepat bergegas ke depan.
Su Nan melompat maju dan menatap tempat tidur dengan panik sambil bertanya dengan suara seraknya, "Bagaimana? Bagaimana dengan suamiku? Bagaimana keadaannya?"
Xi Xiaye dan Ah Mo mengawasi dokter dengan gugup juga.
