Bab DLXIV: Persalinan (4)
Xi Xinyi terlihat semakin menderita seiring mereka bergegas menuju Rumah Sakit T. Sang gadis masih terus memegangi Han Yifeng, berteriak kesakitan.
Huang Ziyao pun terlihat panik kelabakan.
Han Yifeng duduk terdiam di mobil sambil memegangi bahu istrinya, tak mampu meredakan kesakitan itu. Wajah Xi Xinyi benar-benar pucat. Suaranya serak.
Hanya pada saat itulah emosi sang pria dapat sedikit mereda.
Dia pernah mendengar kalau wanita akan semenderita itu selama hamil tua, namun tak disangkanya akan separah itu. Tak peduli seberapa bencinya dirinya pada Xi Xinyi, benar katanya bahwa sang gadis mengandung benihnya. Dan di atas emuanya, yang diinginkannya adalah sang bayi dapat lahir dalam keadaan sehat.
Sambil merangkul Xi Xinyi dan memeluknya erat, dia pun berpesan pada sang sopir, "Lebih cepat!"
"I-iya Tuan!" jawab sang sopir sambil menginjak pedal gas.