Di suatu sisi yang lain–
Meski matahari semakin tinggi hari itu, suasana terasa dingin mencekam.
Han Yifeng merasakan kepalanya begitu pusing, tertekan. Membuka mata, samar dilihatnya cahaya yang masuk.
Pintu balkon rupanya terbuka, menyambut semilir angin dingin seiring tirai ruangan yang melambai.
Tempat ini…
Bukankah ini vila lamanya?
Bagaimana bisa dia berada di situ?
Kepalanya semakin terasa sakit begitu bangun. Melihat sekeliling, tampaklah Xi Xinyi yang duduk di sofa di hadapannya!
Perutnya saat itu terlihat besar, seiring dengan hari persalinannya yang tinggal dalam hitungan jari. Dia telah beristirahat di rumah sementara Huang Ziyao mengirimi orang untuk merawatnya. Sang mertua sering mengunjunginya, namun tidak untuk suaminya.