Makan malam saat itu bukanlah selera Xi Xiaye. Sajian menyesuaikan dengan keadaan dirinya yang saat itu berbadan dua, sehingga tentulah steik madu bukanlah pilihan yang ada untuk sementara waktu.
Sang gadis menanggapinya sedikit berlebihan. Menurut sang pria, dia saat itu berada dalam fase yang baik. Beberapa hidangan telah siap di atas meja, dan Mu Yuchen juga memberikannya semangkuk sup. Dan Xi Xiaye mengernyit melihat semua itu.
"Aih, kok yang ini lagi?"
Sang pria pun menyerahkan sendok. "Ini sehat, kau harus makan yang beginian dulu saat ini. Tapi nanti akan kubuatkan kau masakan kesukaanmu, dua bulan lagilah, oke? Turut sajalah dulu, ini…"
"Hei, aku tidak selemah itu. Malas juga lama-lama minum obat ini setiap hari."
Menggerutu, Xi Xiaye merasakan dirinya sehat-sehat saja. Lagi pula, dia sering bolak-balik kerja dan bahkan pria itu pernah mengajaknya berkuda. Tak ada yang salah.