Mu Yuchen menyapa mereka dan duduk di sofa, menuangkan segelas teh.
"Tumben ramai masih pagi. Pasti kalian semua sedang lowong," ujar Mu Yuchen pada ayahnya sambil menyeruput teh.
"Tidak buruk untuk mengumpulkan orang supaya bisa merayakan ini. Ah, tapi aku belum mengomelimu karena tidak memberitahukannya pada kami! Kau akan menjadi seorang ayah. Bersikaplah seperti seorang ayah."
Sebagaimana biasanya, Mu Tangchuan bersikap lembut namun serius. "Aku sudah memeriksa perkara Xiaye dengan kakekmu. Kami sudah tahu siapa di belakangnya, jadi berhati-hatilah. Banyak hal yang terjadi belakangan ini, tapi aku tidak akan banyak turun tangan untuk itu."
"Mmm, aku mengerti." Mu Yuchen tidak ingin banyak penjelasan lagi, sehingga menunduk memandangi cangkir tehnya.
"Aku juga mendengar kalau kau mencari tahu keberadaan bibimu lagi. Xiaye juga mencari Sis Lan. Betul, 'kan?" tambah Mu Tangchuan lagi.