Malam itu di kediaman keluarga besar Mu.
Usai makan malam singkat dan minum teh, seluruh anggota keluarga pun beristirahat. Wang Hui tampak duduk di mejanya dan membaca surat-surat lama; sebagian besar tentang perkara sederhana dan beberapa foto. Dia akan melakukan hal itu kala merasa bosan, untuk bisa mengenang kembali masa lalunya. Seiring waktu berlalu, dia hanya mampu berpikir akan apa yang pernah dilakukannya sewaktu muda dulu, yang berkesan baginya.
Mu Yinan duduk di kursi rotan terdekat sambil membaca buku dengan bantuan kacamatanya.
"Eh, aku sungguh berpikir kalau aku ini sudah semakin tua. Terkadang merasa sentimental setiap kali melihat foto-foto ini. Rasanya seperti baru masuk di akademi saja. Tak terasa kita ini menua dalam sekejap mata, ya?" ujar Wang Hui, mengusap foto-fotonya itu.
Mu Yinan menoleh. "Yah, begitulah sayang. Memangnya kau itu dua puluhan? Tangchuan saja sudah kepala lima!"