Mendengarnya, Deng Wenwen malah tersenyum sinis. "Hei, jangan lupa. Kaulah yang memutuskan dulu itu. Kau sendiri yang bilang, selama kau berada di sisi Mushan, kau bersedia melakukan segala sesuatu dan sanggup menderita. Kenapa malah kau yang menawarnya sekarang? Lupa, ya?"
Bagi Deng Wenwen, situasi Yue Lingsi saat itu sebenarnya persis dengan dirinya.
Dulu Deng Wenwen sendiri tidak mencintai Xi Jiyang, namun demi Yueying, dia bersedia mengorbankan pernikahannya bahkan haknya sebagai ibu. Sebaliknya, menantunya mengorbankan harga diri dan intergritas hanya untuk yang namanya cinta.
Demi membina hubungan baik dengan ibunya, Deng Wenwen mengakui bahwa dia sedikit kasihan pada Yue Lingsi. Dalam diri menantunya itu, dia menemukan semacam cara yang tak mampu terkatakan yang saling berhubungan, yang membuat mengapa dia menuntut banyak.
