Shen Yue menatapnya sinis, kemudian berpaling.
Sebagai jawaban akan kata-kata sang kakek barusan, Mu Yuchen memikirkannya dan mengangguk. "Boleh juga."
Sontak Shen Yue terkejut, menoleh. "Eh, seriuskah kau itu?"
"Iya, betul 'Kek," jawab Mu Yuchen tenang. Mengangguk dengan gembira.
"Kakek!"
Kedua orang itu membahas seolah Xi Xiaye tidak sedang berada di situ. Bukannya sedikit berlebihan, ya? Lagi pula, sang gadis sendiri tidak tahu kapan kira-kira mereka akan memiliki momongan!
Mendengar seruan itu, keduanya menoleh dan memperhatikan bahwa Shen Wenna sedang tersenyum, sementara wajah Xi Xiaye tampak memerah menatap Mu Yuchen terbelalak.
"Lah, kenapa? Sudah kutunggu-tunggu saat membicarakan ini dengan kalian. Selagi masih muda, tidak usah berlama-lama. Kalau satu nantinya agak kesepian, tapi kalau banyak pasti akan meramaikan, 'kan? Ah Chen, aku serius kalau soal ini. Katakan padaku, apa yang mau kau pertaruhkan?"