Saat Xi Xiaye berjalan melewati koridor sambil melihat bayangannya sendiri. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Langkahnya terhenti, kemudian berbalik dan mengangkat kepalanya.
Matahari terbenam, memancarkan sinar hangat dan lembut. Cahaya terpancar redup mempesona, dan dia menatap pemandangan itu untuk beberapa saat ketika wajah pria itu tiba-tiba muncul di benaknya.
Setelah momen yang sunyi itu, dia akhirnya mengeluarkan teleponnya, mencari nomor pria itu dan mengiriminya pesan.
'Mu Yuchen, aku merindukanmu.'
Dia mengirimnya tanpa ragu-ragu.
Pria itu akhirnya tertidur setelah mengalami kegelisahan, tetapi pesan itu membangunkannya. Dia terjaga setelah melihat pesan itu. Mu Yuchen menatapnya untuk waktu yang lama, sinar samar muncul di matanya yang gelap.
Dengan senyum di wajahnya, dia menjawab: 'Aku juga.'
Xi Xiaye tersenyum ketika menerima teksnya. Jantungnya melembut, dan dia bisa merasakan kabahagiaan di sekelilingnya.