Xi Xiaye dengan tenang melihat ke arah gelas yang memantulkan cahaya lampu. Senyum sang pria tampak mempesona.
Beberapa lama kemudian, Xi Xiaye mengangguk dengan nada ringan. "Baiklah."
Ting!
Bunyi gelas beradu.
Mu Yuchen mengambil botol anggur dan kembali menuangkan beberapa pada Xi Xiaye. "Bagaimana kau mengatasi permasalahan panti asuhan itu?"
Xi Xiaye menikmati sesendok sup dengan mata berkedip, kemudian menjawab, "Singkirkanlah dulu saat ini. Biar kulihat bagaimana tanggapan Xi Xinyi. Aku cukup mengerti semua tipu dayanya. Untuk saat ini, kalau dia memang tidak bisa bertahan, dia jelas akan mengesampingkan tanah itu dan berpura-pura membelinya atas nama amal. Aku tidak mau kekacauan ini berakhir hanya dengan begitu saja. Pasti mudah untuknya. Dan akhirnya, aku seolah hanya membiarkannya menang malah dengan reputasinya yang membaik."