Keesokan harinya, Xi Xiaye terbangun, merasa begitu letih di sekujur tubuhnya.
Mengusap matanya, dilihatnya sisi empat tidur disebelahnya mencari sosok yang semalam menikmati permainan bersamanya – namun kosong.
Dia menghela nafas. Saat-saat intim semalam itu menggerayangi pikirannya lagi. Wajahnya seketika memerah tersipu.
Meskipun sempat memohon padanya, sang pria tampak tidak semudah itu menyudahi apa yang sempat melanda mereka berdua.
Ah, sialan!
Xi Xiaye pun merasa marah. Begitu turun dari tempat tidur, didengarnya suara langkah kaki sehingga dengan cepat menyelimuti tubuhnya. Dilihatnya ke arah suara itu datang.
Mu Yuchen tampak telah segar kembali setelah keluar dari kamar mandi, berganti baju hitam yang biasa dipakainya.
"Sudah bangun?"
Dilihatnya mata sang istri yang terlihat frustasi itu, namun Mu Yuchen hanya berlalu saja menuju lemari baju, menyeringai.
"Mu Yuchen, dasar pembohong! Lintah darat!"