Mereka saling berpandangan. Perasaan Mu Yuchen pun melunak, dan tangannya perlahan menyisiri rambutnya yang sepinggul itu. Kemudian menundukkan kepalanya, mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya.
Aromanya yang khas itu membuatnya terpana, namun tak ditolaknya. Xi Xiaye memegangi kemejanya dengan erat dan menutup mata, membiarkan sang pria menjelajahi kenikmatan bibirnya itu.
Kala sang pria tidak melewati batas karena permintaannya, dia menikmati cumbuannya sesaat lalu menyudahinya, dia takut akan kehilangan kendali.
Mu Yuchen pun menarik dirinya lagi, kemudian memeluknya. Suaranya yang dalam terdengar begitu sentimental, meluluhkan hati sang istri
"Kau memikirkanku?" tanyanya.
Xi Xiaye terdiam, kemudian menarik kemejanya lebih keras. Ditatapnya Mu Yuchen dan menjawab dengan sungguh, "Dibandingkan dengan dirimu Mu Yuchen, aku lebih merindukan masakanmu…"