"Baiklah, babak kedua! Kocok kartunya!"
Sebenarnya Mu Xiaoxiao tidak ingin bermain lagi tapi dia tidak punya pilihan lain selain tetap tinggal dan bermain. Setelah semua orang sudah mengambil kartunya, dia juga akhirnya mengambil satu kartu karena desakan pemain lainnya.
Dia memandangi kartunya dengan santai lalu melihat tiga simbol berlian. Dia pun terdiam.
"Baiklah, letakkan kartumu!" semua orang bersorak.
Mu Xiaoxiao menghela napas dan membuka tangannya. Kartu miliknya sudah pasti kartu yang terkecil.
Tapi, dia tidak menyangka kalau 'raja' di babak ini adalah Han Yun.
Han Yun tersenyum licik dan melihat ke arah Mu Xiaoxiao dengan niat jahat.
Wajah Mu Xiaoxiao sedikit membeku. Dia merasa kalau wanita ini selalu tidak suka padanya. Dengan kesempatan bagus yang ia miliki saat ini, mengapa dia masih belum melakukan apapun.
Han Yun merasa senang melihat wajah gelisah Mu Xiaoxiao.
Mari kita lihat bagaimana aku menghancurkanmu, dasar pelacur!
"Baiklah, sebagai raja, aku akan memerintahkanmu untuk ..."
Sebelum dia selesai berbicara, Mu Xiaoxiao mengambil segelas bir dan menenggak bir itu. Untungnya, gelas itu bukan gelas besar. Tapi, dia menenggak birnya terlalu cepat sehingga membuatnya hampir menyemburkannya. Tapi dia memaksakan diri untuk menelannya.
"Baiklah, aku sudah meminumnya." Dia membalikan gelas untuk menunjukkan kepada mereka.
Ekspresi Han Yun sedikit kesal dan dia menatap Mu Xiaoxiao.
Kerumunan bersorak dan bertepuk tangan. "Tidak heran dia adalah gadisnya Tuan Muda Jie. Dia sangat mengesankan!"
"Kalau begitu ayo mainkan babak selanjutnya!"
Mu Xiaoxiao melirik Han Yun. Benar saja, dia terlihat sangat marah. Mu Xiaoxiao merasa senang. Kau mencoba bersekongkol untuk melawanku? Aku tidak akan memberimu kesempatan dan aku akan menggagalkan rencanamu bahkan jika aku harus mati sekalipun.
Babak berikutnya dimulai. Mu Xiaoxiao benar-benar ingin menjadi raja agar dia bisa membalas Han Yun.
Namun, permainan ini tidak terlalu mengandalkan keberuntungan. Mu Xiaoxiao tidak pernah menjadi raja tetapi dia cukup beruntung tidak menjadi pelayan lagi. Dia tidak menyangka kalau nasib sial akan menimpa Han Yun lagi, dia kembali menjadi pelayan. Sementara posisi raja didapatkan oleh tuan muda kaya yang lainnya.
"Yun, mengapa kamu lagi? Aku tidak akan menyulitkanmu, jadi bagaimana kalau kau melakukan tarian tiang di atas panggung?" Tuan muda kaya itu berkata dengan geli.
Han Yun menunjukan rasa malu tapi dia tetap naik ke atas panggung. Dia meraih pundak seorang laki-laki, dan mulai melakukan tarian seksi.
Suasana di dalam ruangan memanas. Para lelaki bersorak.
Han Yun menggoyangkan pinggulnya saat dia berjalan kembali ke sofa dengan ekspresi malu di wajahnya. Dia kemudian bertukar pandang dengan orang di sampingnya.
Mu Xiaoxiao adalah pelayan di babak selanjutnya.
Mu Xiaoxiao tiba-tiba menyadari keanehan. Di dalam permainan ini, hanya ada 2 wanita yaitu dia dan Han Yun dan mereka selalu menjadi yang kalah. Ini sudah pasti bukan kebetulan.
Namun, dia bukan pecundang tapi dia juga tidak mau diperdaya untuk melakukan sesuatu, jadi dia tidak punya pilihan lain selain meminum bir untuk menghindarinya.
Kerumunan orang merasa kecewa saat melihatnya memilih minum bir lagi. Namun, tidak ada yang berani mengatakan apa-apa karena dia adalah gadis Tuan Muda Jie.
Di beberapa babak berikutnya, Mu Xiaoxiao menjadi sering kalah.
Mu Xiaoxiao cegukan setelah meminum bir yang keenam kalinya, penglihatannya mulai buram. Dia memegang tangan Han Yun dan berkata, "Aku tidak tahan. Aku tidak bisa minum lagi ... aku akan muntah."
Han Yun yang duduk di sebelahnya memandanginya dengan senyum di wajahnya. Dia bertukar pandangan dengan tuan muda kaya di sebelahnya. Mata mereka merencanakan sebuah rencana jahat.
"Jika Tuan Muda Jie melihatmu seperti ini, dia akan merasa sangat kasihan padamu. Tapi aneh sekali, kenapa dia masih belum kembali padahal dia sudah pergi sejak lama? Bagaimana kalau aku membawamu ke kamar di lantai atas agar kau bisa beristirahat? Nanti, saat Tuan Muda Jie kembali, aku akan memberitahunya untuk naik ke atas dan mencarimu. "