Namun setelah mendengar pengakuan Shaojie bahwa dia memiliki banyak mantan pacar, Xiaoxiao justru merasa agak jijik padanya.
Yin Shaojie tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa. Mungkin karena dia juga merasa bahwa dia telah melakukan kesalahan. Xiaoxiao tidak memiliki satupun mantan pacar. Di sisi lain, Shaojie punya banyak mantan pacar. Hal itu terlihat tidak adil, bahkan jika hubungan masa lalunya dengan gadis-gadis itu biasa saja dan bahkan mereka tidak pernah berciuman.
Jadi dia mengubah topik pembicaraan. "Oke, jangan bicarakan ini lagi. Bagaimanapun, aku sudah putus dengan pacarku yang sekarang. Aku hanya memilikimu saat ini. Apakah itu bisa diterima?"
"Kau putus?" Mu Xiaoxiao terkejut, "Itu tidak mungkin ... Kemarin, ketika aku pergi mencarimu, bukankah kau berpelukkan dengan pacarmu? Bagaimana mungkin kau sudah putus dengannya?"
Yin Shaojie tertawa dan menatapnya dengan pandangan tidak setuju sebelum berkata dengan sengaja, "Itu semua karenamu."
Mu Xiaoxiao tercengang. Merasa bingung, dia bertanya, "Aku? Apa hubungannya denganku?"
Yin Shaojie tidak ingin membahas hal itu. Lagipula dari pandangan Bai Meijiao, Yin Shaojie memang tidak terlalu tertarik padanya. Hanya karena dia adalah gadis tercantik di angkatan kelas satu maka Yin Shaojie dengan santai merayunya. Dan itu juga karena dia cerdas dan patuh, sehingga dia mau berhubungan dengan gadis itu selama beberapa hari.
"Bagaimanapun juga, kita sudah putus." Yin Shaojie tiba-tiba menyadari sesuatu. "Tidak! Bagaimana mungkin kau mengubah topik pembicaraan kita lagi? Ceritakan dan berhentilah bersikap bodoh. Kemana kau dan pria itu pergi hari ini? Dan apa yang kau lakukan?"
"Bukankah aku sudah mengatakannya tadi? Dia hanya menemaniku untuk menghilangkan rasa cemasku!" Mu Xiaoxiao memutar matanya ke arah Shaojie karena dia tidak mengerti apa yang membuatnya begitu terpaku akan hal itu.
Yin Shaojie mendengus kesal dan berkata, "Yang aku inginkan adalah prosesnya, detail dari prosesnya! Ceritakan secara spesifik ke mana kau pergi dan apa yang kau lakukan. Ceritakan secara urut dan lengkap. Mengerti?"
Mu Xiaoxiao tidak tahan lagi dan membungkukkan badannya ke samping. Ia bersandar ke sofa, dan tercengang sambil berkata, "Ya Tuhan, selamatkan aku! Bagaimana kau ingin aku mengatakannya? Aku tidak tahu di mana tempat itu."
Shaojie memicingkan matanya, menatapnya, dan bertanya, "Kau tidak tahu di mana itu? Tapi, kau masih pergi bersamanya. Apakah kau tidak takut dia akan menjualmu? Mu Xiaoxiao, apakah kau bodoh?"
"Jangan sebut aku bodoh!" kata Mu Xiaoxiao. Karena dia tidak memiliki bantal maka dia memukul Shaojie dengan tangannya saja.
Yin Shaojie tertawa jahat dan dengan gerakan halus, dia meraih dan menarik tangannya yang terentang ke samping dan menarik Xiaoxiao ke pelukannya.
"Mu Xiaoxiao, boneka kecil! Gadis kecil tolol! Gadis kecil yang bodoh!" Dia sengaja berteriak, dan pada saat yang sama, Shaojie mengelus - elus dan mengacak - acak rambutnya.
"Sialan! Kau mengatakannya lagi! Kau mengulanginya lagi!"
Mu Xiaoxiao menggerutu padanya. Dua lengan mungilnya yang ramping berayun di depannya, berusaha untuk memukulnya.
Yin Shaojie bersiap untuk berbuat nakal. Dia melingkarkan kakinya di pinggang Xiaoxiao dan mengunci bagian bawah tubuhnya. Kemudian, tangannya yang besar mencengkeram kedua lengan Xiaoxiao, dan membuat Xiaoxiao tidak dapat bergerak.
"Hei, hei, kamu sudah kalah!" Shaojie tertawa senang seperti seorang anak lelaki yang rencananya telah berhasil.
Mu Xiaoxiao terjerat olehnya untuk sementara waktu, dan wajahnya mulai memerah. Dia terengah-engah, tidak bisa membebaskan diri dari ikatannya.
Dengan ekspresi sedih di wajahnya, dia berkata, "Kau sialan! Kenapa tidak bersikap lembut padaku ..."
Ketika mereka masih muda, keduanya memiliki kekuatan yang sama. Tapi sekarang setelah dia tumbuh menjadi begitu tinggi dan besar sedangkan Xiaoxiao sangat mungil, ada perbedaan kekuatan yang besar. Bagaimana mungkin ia bisa mengalahkannya.
Area sofa itu terbatas. Keduanya bermain dan bertengkar sampai mereka lupa tentang kebebasan satu sama lain untuk bergerak. Mereka tidak menyadari bahwa posisi mereka sekarang menjadi begitu intim.
Xiaoxiao terkunci pada posisi di antara kedua kaki Shaojie dan kedua tangannya dijepit oleh Shaojie ke sofa. Itu adalah tindakan yang vulgar dan memalukan. Dada mereka hampir saling bersentuhan.